Find Us On Social Media :

Daripada Malu, Jenderal Jepang Pemimpin Serangan Pearl Harbour Ini Memilih Bunuh Diri Setelah Kalah Perang

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 5 Desember 2017 | 10:45 WIB

Intisari-Online.com - Bagi pemerhati sejarah perang, nama Laksamana Chuichi Nagumo bukanlah sosok yang asing.

Ia adalah sosok yang memimpin serangan Jepang terhadap Pearl Harbour sehingga memicu perang besar AS-Jepang pada Perang Dunia II.

Nagumo lahir di di Yamagata pada 1886.

Setelah lulus dari Akademi Angrkatan Laut tahun 1908, Nagumo kemudian menjadi spesialis torpedo dan kapal perusak (destroyer).

(Baca juga: Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga: Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Ia ditugaskan melakukan peninjauan keliling AS dan Eropa, lalu memimpin kapal penjelajah sebelum ditugaskan sebagai komandan satuan kapal perusak.

Tahun 1934 Nagumo mendapat kepercayaan untuk menjadi komandan kapal tempur Yamashiro, lalu memimpin Sekolah Staf AL.

Beberapa bulan sebelum pecah PD II di Pasifik, Nagumo memimpin Armada Udara Pertama Al, yang berarti ia juga panglima operasional keenam kapal induk armada Jepang.

Karena itulah ia yang memimpin serangan mendadak atas Pearl Harbour pada 7 Desember 1941 dan selanjutnya mengusir armada Inggris dari Samudera Hindia.

Sekalipun pada masa-masa awal perang Nagumo mencatat banyak keberhasilan, namun sesungguhnya ia merasa kurang pas untuk memimpin kekuatan udara AL Jepang.