Find Us On Social Media :

Sebagai Manusia, Sudah Tugas Kita Membantu Sesama yang Membutuhkan

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 1 Desember 2017 | 20:40 WIB

Intisari-Online.com – Suatu ketika, seorang anak baru masuk ke kelas saya. Dia berasal dari negara yang sedang berkecamuk oleh perang.

Ketika semua siswa melihatnya, mereka mulai memukulnya dan membuat wajahnya seolah-olah tidak mereka sukai.

Beberapa siswa mengeluh bahwa anak laki-laki itu kotor. Bahkan mereka tidak mau duduk bersamanya.

(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)

(Baca juga: Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

Salah seorang murid yang cerdas mengeluh, “Tuan Munir, anak laki-laki ini berbau busuk, ia tidak memiliki pakaian dan bau yang wangi dari pakaiannya.”

Terbersit dalam pikiran saya sebuah ide. Saya mengatakan kepada semua murid bahwa besok saya akan memberitahu solusinya.

Keesokan harinya ketika saya datang ke kelas, murid itu duduk di belakang. Salah seorang siswa yang duduk di samping saya berkata, "Pak Munir, kaos kaki Anda robek dari satu sisi."

Seorang siswa lain mengatakan kepada saya bahwa lengan baju saya robek.

Kata saya:

“Ya Tuhan! Saya tidak tahu hal ini; Apa yang harus saya lakukan sekarang? Saya pikir lebih baik meninggalkan kelas karena saya memakai kaos kaki dan baju robek. Dan saya kira kalian semua tidak menyukainya.”

Karena kebanyakan murid tidak mempermasalahkan daripada yang lainnya, mereka akhirnya menyuruh saya untuk tidak meninggalkan kelas.

Salah seorang murid berkata kepada saya, "Pak Munir, terus bagaimana? Jika lengan bajumu robek sebelah, Anda sama sekali tidak boleh meninggalkan kelas.”