Find Us On Social Media :

Fire Rainbow, Fenomena Langka di Mana Matahari dan Awan Bergabung Lalu Ciptakan Langit Berwarna-warni

By Mentari DP, Selasa, 28 November 2017 | 17:00 WIB

Mereka mengandalkan jenis awan yang tepat dan sinar matahari bersinar pada sudut tertentu untuk menciptakan langit yang berwarna.

Seorang ilmuwan dari NASA mengatakan bahwa matahari setidaknya harus berada di 58 derajat tinggi di langit, tepat di awan cirrus hadir.

“Selain itu, kristal es heksagonal yang banyak dan datar yang membentuk awan cirrus harus diselaraskan secara horisontal untuk membasahi sinar matahari dengan benar, seperti prisma raksasa tunggal.”

Namun, kondisi ini tidak hanya menciptkan busur circumhorizontal.

Awan yang berapi-api dan busur infralateral juga bisa menciptakan awan berwarna pelangi yang indah.

(Baca juga: Sebuah Pelangi Putih Terfoto di Skotlandia)

Lalu di mana kita bisa melihat busur circumhorizontal?

Warga di Peru pernah melihat fenomena ini pada bulan Maret 2017. Saat itu, matahari memang berada pada ketinggian 58 derajat.

Tempat terbaik untuk melihat fire rainbow ada di tempat yang memiliki garis lintang pertengahan dan dekat dengan khatulistiwa.

Namun, hal itu juga tergantung pada kondisi cuaca dan jenis awan yang harus tepat berada di langit.

Satu negara yang melihat paling banyak fenomena fire rainbow adalah Amerika Serikat. Terutama ketika musim panas.

Biasanya fire rainbow muncul beberapa kali dalam setahun selama cuaca hangat.

Sementara bagi penduduk Eropa Utara, mereka tidak bisa melihatnya karena matahari jarang memiliki ketinggian lebih dari 58 derajat.