Find Us On Social Media :

Kenapa Perang Kimia Begitu Ditakui dan Dibuat Kesepakatan Internasionalnya Segala?

By Moh Habib Asyhad, Senin, 27 November 2017 | 16:00 WIB

Perang kimia yang menakutkan

Intisari-Online.com – Tahun 1899 ada kesepatan internasional di Den Haag, isinya, “Jangan pakai senjata kimia kalau bertengkar”.

Namun, dalam PD I (1914 - 1918) toh hampir separuh dari peluru meriam diisi obat dikhloro-dietil-sulfida.

Zat ini terkutuk sebagai gas mustard (lafal Betawinya: mostar).

Lebih dari satu juta orang menjadi korban.

Kalau sudah gugur dalam perang, ya memang sudah, tidak menderita apa-apa lagi. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan.

(Baca juga: Inilah 'Warisan' Senjata Kimia Agen Oranye yang Disemprotkan Amerika Selama Perang Vietnam)

(Baca juga: Kabut Pembawa Maut Itu Bernama Senjata Kimia, Warga Suriah Dikabarkan Baru Saja Jadi Korbannya)

Akan tetapi yang tidak mati-mati karena belum waktunya, itulah yang sangat menderita sekali. Orang yang melihat korban ini pasti iba, kalau ia masih mempunyai rasa perikemanusiaan.

"Ini mudah dikenali," tulis seorang perwira Inggris tanggal 23 April 1915, setelah pertempuran usai.

"Korban yang malang selalu ribut berteriak dalam usahanya mencari napas. Untuk memudahkan megap-megapnya, ia tidak dibaringkan, tapi agak disandarkan pada tembok yang tegak. Ia sukar bernapas, karena gas itu sudah memenuhi paru-parunya dengan busa. Akhirnya ia meninggal juga, karena kekurangan napas."

Kalau yang terserang itu mata, penderitanya merasa seakan-akan ada pasir yang digosok-gosokkan.