Find Us On Social Media :

Yuk Belajar dari Mereka yang Masih Rela Memberi Walau Hidup dalam Kekurangan

By Moh Habib Asyhad, Senin, 27 November 2017 | 12:30 WIB

Laman Psychologytoday.com menyebutkan, bahwa dalam psikologi sosial pun ditemukan bahaw memang orang-orang yang tidak berkecukupan yang justru lebih murah hati. Mereka percaya bahwa mereka harus tetap memberi walau dalam kekurangan.

Mengapa dapat memberi dalam kekurangan? Pertama, mereka memiliki belas kasih dan kepekaan yang lebih dari mereka yang berkelimpahan harta dan materi.

Para psikolog menyebutkan bahwa pola pikir mereka memang cenderung lebih peduli pada kondisi di luar dirinya sendiri.Dengan kata lain, mereka tidak egosentris atau berpusat pada dirinya sendiri.

Sebaliknya, ada (walau tidak semua) orang yang kaya atau berkecukupan memiliki kecenderungan untuk mementingkan dirinya sendiri. Karena ia memiliki status, tujuan, motivasi, dan emosi yang lebih besar. Sehingga kadang-kadang ia menjadi enggan memberi.

Orang-orang yang hidup dalam kekurangan itu juga lebih fokus pada apa yang dihadapinya hari ini ketimbang berorientasi pada masa depan. Sedangkan si kaya banyak khawatir akan masa depan.

Banyak orang yang mungkin berpikir apa yang dilakukan nenek tua itu adalah perbuatan yang bodoh dan sembarangan.

Namun ketika saya melihat bagaimana mereka tulus dalam memberi, tergambar kebahagiaan dari wajahnya. Saya hanya bisa iri bagaimana ia bisa melakukan itu.

Dan berpikir, mengapa tidak belajar dari mereka yang masih bisa tulus memberi walau dalam kekurangan?