Intisari-Online.com - Sedikitnya 235 orang tewas setelah kelompok militan mengebom dan melepaskan tembakan ke sebuah masjid di Sinai,wilayah Mesir utara.
Wilayah tersebut memang diketahui bergejolak di Mesir.
Menurut dua saksi mata dan seorang sumber keamanan, serangan saat sholat Jumat itu menargetkan pendukung pasukan keamanan yang menghadiri shalat di sana.
Saksi mata di masjid Al Rawdah di Bir al-Abed, dekat kota Arish, mengatakan kepada ambulans media setempat untuk membawa orang-orang yang terluka ke rumah sakit terdekat.
(Baca juga: Kisah ‘James Bond-nya CIA’: Saat Kepala Seorang Teroris Ingin Dibarter dengan Informasi Negara)
Jumlah korban tersebut 235 membuat serangan ini paling mematikan dalam sejarah modern Mesir.
Orang-orang bersenjata tersebut disebut telah mendirikan "lokasi penyergapan."
Mereka juga melepaskan tembakan ke ambulans saat para petugas mengangkut jamaah yang terluka dari al-Rawdah ke arah al-Arish, sebelum kedatangan petugas keamanan, seperti diberitakan CNN News.
Masjid yang diserang dikenal sebagai tempat kelahiran Sheikh Eid al-Jariri, seorang ulama sufi pendiri tasawuf di semenanjung Sinai.
Ledakan dari alat peledak buatan itu menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada masjid tersebut, kata Ahram Online.
Juru bicara kementerian kesehatan Mesir Khalid Mujahid mengatakan insiden tersebut merupakan "serangan teroris."