Find Us On Social Media :

Punya Harga Jual Hingga Ratusan Juta, Kenapa Muntahan Paus di Bengkulu Justru Perlu Dikhawatirkan?

By Ade Sulaeman, Kamis, 16 November 2017 | 11:30 WIB

Petugas dari berbagai komponen dibantu warga berupaya mengevakuasi ikan paus yang terdampar di Pantai Ujong Kareung, Aceh Besar, Aceh, Senin (13/11/2017).

Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, Indonesia dihebohkan dengan terdamparnya 10 paus sperma di pantai Ujong Kareung, Aceh Besar.

Namun, tak hanya itu saja. Baru-baru ini, pemberitaan mengenai muntahan paus di Bengkulu juga menghiasi media massa dan menjadi viral.

Muntahan paus yang disebut dengan ambergris ini menjadi sorotan karena konon harganya mencapai ratusan juta rupiah.

Hal itu karena senyawa di dalamnya disebut-sebut bisa menjadi zat pengawet parfum.

(Baca juga: (Foto) Pembantaian Paus Ini Disebut-sebut Sebagai Tradisi Berburu Paling Berdarah yang Pernah Ada)

Menanggapi hal ini, pakar mamalia laut LIPI, Sekar Mira, menyampaikan keprihatinannya.

Menurut dia, hal ini cukup mengkhawatirkan karena jika ambergis yang berharga mahal dimassalkan, ditakutkan nantinya akan membahayakan populasi paus.

"Rasanya (ambergris) ini bukan peluang usaha yang efisien, kemudian juga tidak lestari," kata Sekar ketika dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/11/2017).

Ambergris memang tidak membahayakan bagi paus, tetapi perdagangannya telah dilarang di beberapa negara, seperti Amerika Serikat.

Hal ini karena ketakutan akan adanya eksploitasi paus besar-besaran.

Sekar juga menambahkan bahwa sebenarnya, paus dan mamalia laut lainnya merupakan hewan yang dilindungi dan terancam punah.