Penulis
Intisari-Online.com -Hingga awal 2016 lalu, Iran masih mendapat sanksi embargo ekonomi oleh negara-negara Barat.
Mereka juga dilarang membeli persejataan dari negara-negara Barat khususnya AS, terkait program pengayaan nuklirnya serta pemutusan hubungan dengan AS sejak tahun 1980-an.
Tapi keinginan kuat Iran untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan helikopternya baik untuk kepentingan militer dan sipil terus ditingkatkan melalui kerja keras.
Setelah puluhan tahun merancang helikopter industri pertahanan Iran, Helicopter Support and Renewal Company (IHCR/PANHA) akhirnya berhasil memperkenalkan produk barunya.
Sebuah helikopter multifungsi bernama Saba-248.
Sebagai helikopter tranportasi ringan-medium dengan dua mesin dan berkursi delapan, Saba-248 dapat dioperasikan untuk melaksanakan berbagai misi.
Helikopter ini bisa digunakan untuk mengangkut penumpang, keperluan SAR, fotografi udara, misi pengintaian (reconnaissance), ambulan udara, dan lain sebagainya.
Para pakar penerbangan militer Iran dan teknisi sipil yang sudah cukup lama merancang helikopter multifungsi itu menekankan, helikopter produknya juga berkualitas ekspor.
Salah satu target pasar internasional helikopter Saba-248, menurut Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehgan, adalah negara-negara Islam di kawasan Timur Tengah.
Keberhasilan Iran memproduksi helikopter multifungsi Saba-248 memang merupakan langkah besar mengingat pada 2016 lalu Iran masih mengimpor helikopter ambulan dari Rusia bernama ANSAT yang diproduksi Kazan Helicopter Plant.
Helikopter ambulan itu memang untuk kebutuhan Kementerian Kesehatan Iran.
Namun, helikopter Saba-248 juga bisa diproduksi sebagai helikopter ambulans untuk kepentingan sipil sehingga ke depannya kebutuhan helikopter ambulan bagi Kementerian Kesehatan Iran sudah bisa diproduksi sendiri.
Selain helikopter SABA-248, Iran juga telah memproduksi helikopter tempur multifungsi Shahed-285 yang akan mulai dioperasikan pada tahun 2018 mendatang.