Baik Berdiri atau Duduk Terlalu Lama, Dua-duanya Memicu Terjadinya Varises

Moh Habib Asyhad

Penulis

Selama ini ketika berbicara mengenai varises, kebanyakan orang menganggapnya sepele dan hanya dikaitkan dengan faktor kecantikan.

Intisari-Online.com – Duduk terlalu lama di kantor dan berdiri lama saat berada di transportasi umum, apakah keduanya bisa menyebabkan varises?

Varises saat ini dikelompokkan ke dalam Chronic Venous Disease (CVD) atau Chronic Venous Insuffiency (CVI). Mengapa?

Selama ini ketika berbicara mengenai varises, kebanyakan orang menganggapnya sepele dan hanya dikaitkan dengan faktor kecantikan.

Padahal, varises adalah sebuah penyakit yang cukup serius dan perlu diobati.

(Baca juga:Sering Pusing Hebat Bisa Jadi Gejala Varises Otak)

(Baca juga:Bagaimana Menghilangkan Varises di Kaki?)

Dengan dikelompokkannya varises ke dalam CVD, dunia medis berharap masyarakat lebih sadar akan bahaya dari varises ini.

“Seseorang dikatakan terkena varises ketika pembuluh darah balik pada tungkainya melebar, berkelok-kelok, atau jika ada kerusakan pada katup pembuluh darahnya,” jelas Dr. R. Suhartono, SpB(K)V, Dokter Spesialis Bedah Vaskuler dari Venosan Clinic (Klinik Varises di Jakarta).

Secara umum, CVD ini diklasifikasikan menjadi enam level, yakni dari C1- C6.

Pengklasifikasian ini dilakukan untuk melihat tingkat keparahan varises pada kita.

Di C1, jaringan retikulernya kecil-kecil sekali seperti rambut, C2 mulai melebar, besar-besar dan berkelok-kelok, C3 mulai ada bengkak di kakinya, C4 sudah mulai terjadi perubahan warna kulit menjadi coklat kehitaman karena mulai rusak jaringannya, C5 timbul koreng, dan C6 yang paling parah yakni kaki akan memiliki luka yang masih basah dan aktif.

Tingkat keparahan tersebut bergantung dengan faktor risiko varises.

Dalam CVD, lebih dikenal faktor risiko daripada faktor penyebab. Artinya, ada risiko tapi belum tentu terjadi.

Misalnya, faktor-faktor tersebut adalah keturunan, obesitas, jenis kelamin (wanita lebih banyak terkena varises karena faktor hormonalnya), dan juga kebiasaan sehari-hari yang membuat kita terlalu lama duduk atau berdiri.

Jadi, risiko kita terkena varises semakin besar jika semakin lama duduk atau berdiri.

Saat duduk atau berdiri itu kita berada dalam keadaan statis sehingga aliran pembuluh darah baliknya melambat.

Aliran pembuluh darah balik ini berasal dari pompa otot, jadi kalau ototnya diam saja maka ia tidak bisa memompa.

Pompa otot ini penting karena mengalirkan darah ke atas. Jika tidak dialirkan, kaki kita bisa bengkak dan akhirnya varises.

(Baca juga:Kesalahan Adalah Bagian Dari Kehidupan, Karena Itu Jangan Terlalu Lama Menyimpan Rasa Bersalah)

(Baca juga:Hati-hati! Tidur Terlalu Lama dalam Satu Hari Bisa Jadi Tanda Diabetes Tipe 2)

Oleh sebab itu, saat sedang bekerja dan duduk lama di depan komputer, sebaiknya diimbangi dengan menggerak-gerakkan kaki.

Caranya simpel, tidak perlu dengan gerakan berat, tapi cukup dengan mengangkat kaki kanan dan kiri secara bergantian.

Tidak ada aturan berapa lama waktu yang diperlukan. Pokoknya, semakin sering kita bergerak, semakin baik.

Hal yang sama juga dilakukan saat berdiri. Sebenarnya, berdiri lama boleh saja asal sambil menggerakkan kaki.

Misalnya, saat berdiri di transportasi umum, bisa sambil berjinjit pelan-pelan. Jangan menumpu beban tubuh hanya pada satu kaki. Sebaiknya berganti-gantian.

Jika kaki kanan menumpu, maka kaki kiri harus digerakan, dan begitu sebaliknya. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan banyak minum air putih agar darah tidak menggumpal.

Salah satu cara untuk mengobati varises selain dengan menggunakan medical stocking dan meminum obat-obatan, adalah dengan konseling perubahan gaya hidup.

Semua orang perlu tahu bahwa terus-menerus duduk saat bekerja kurang baik bagi kesehatan.

Memang, ketika berbicara bahaya varises, tidak banyak yang sampai menyebabkan kematian. Namun, varises mempengaruhi kualitas hidup.

Ketika kaki kita sudah membengkak, hal itu akan mempengaruhi kegiatan kita sehari-hari sehingga kualitas hidup menurun. Atau bahkan ketika kaki sampai luka dan korengan, sakitnya luar biasa dan juga menimbulkan rasa malu.

(Pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juli 2015)

Artikel Terkait