Find Us On Social Media :

Izin Alexis Tidak Diperpanjang: Sejak Kapan Bisnis Pelacuran Ada di Jakarta?

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 31 Oktober 2017 | 19:10 WIB

Hotel alexis

Intisari-Online.com - Tidakdiperpanjangnya izin griya pijat Hotel Alexis di Jakarta Utara kembali mencuatkan obrolan tentang prostitusi di Ibu Kota.

Banyak yang mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi, ada pula yang khawatir, penutupan ini akan berdampak pada munculnya kantong-kantong prostitusi baru di Jakarta.

Selalu menarik membirakan bisnis esek-esek di Jakarta, yang sudah ada sejak ibu kota ini ada. Yap, prostitusi di kota ini memang sudah setua kota ini sendiri.

Banyak yang bilang, mencari tempat hiburan malam di Jakarta seperti mencari warung pecel lele. Ia ada di sepanjang jalan, baik yang remang-remang maupun yang terang benderang.

Pertanyaannya, tapi sejak kapan sebenarnya hal itu terjadi?

Ternyata sejak Batavia baru berdiri kisah tentang pelacuran sudah hadir.

Leonard Blusse menuliskan ini dalam bukunya berjudul Persekutuan Aneh: Pemukim Cina, Wanita Peranakan dan Belanda di Batavia, yang diterbitkan oleh penerbit LKiS Yogyakarta.

Dalam catatannya, Blusse menyebut bahwa pelacuran sudah ada tujuh tahun setelah kota Batavia berdiri pada 1619. Artinya pelacuran di kota yang dulunya bernama Jayakarta itu ada sekitar tahun 1625.

Dalam sebuah catatan di dewan kota, Hendrik menulis bahwa pada 13 Agustus 1625 ada seorang perempuan Pribumi bernama Maria datang menghadap dewan.

Ia mengadukan suaminya, Manuel yang memaksa Maria dan budak perempuannya untuk melacur.

Rupanya Manuel mengubah rumahnya jadi tempat pelacuran. Pelanggannya adalah pegawai VOC.