Pegawai BNI Tewas Dibegal: Inilah Hal Terpenting yang Wajib Dilakukan saat Dibegal. Nyawa Nomor Satu!

Ade Sulaeman

Penulis

Tidak melawan adalah tindakan pertama dan terpenting yang harus dilakukan saat seseorang menjadi korban pembegalan atau perampokan.

Intisari-Online.com -Seorang pegawai BNI, Rara Sitta Stefanie (27) meninggal dunia setelah menjadi korban begal di Kota Siantar.

Korban tewas setelah terseret di jalanan beraspal karena mencoba mempertahankan barang yang hendak diambil pembegal sehingga menyebabkan tarik-tarikan.

Hal ini tentunya menjadi pelajaran penting bagi kita bagaimana terkadang kebanyakan dari kita mencoba mempertahankan barang yang hendak dicuri atau dibegal.

Padahal, ada risiko besar dari upaya tersebut, yaitu kita mengalami cedera fisik atau bahkan yang terburuk, seperti yang dialami Rara, kehilangan nyawa.

(Baca juga: Miris! Perampokan dan Pembunuhan Sadis Terjadi di Lampung, Para Pelaku Masih Berusia Belasan Tahun)

Jika merujuk pada situs Department of Public Safety di University of Southern California, tindakan korban yang mencoba mempertahankan hartanya tersebut adalah kesalahan.

Sebab, tidak melawan adalah tindakan pertama dan terpenting yang harus dilakukan saat seseorang menjadi korban perampokan.

Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan jika kita sedang dirampok menurut Department of Public Safety di University of Southern California, yaitu:

1. Tetap tenang dan jangan melawan.

Yakinkan si perampok bahwa Anda akan bekerja sama dan tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan keselamatan Anda. Jangan membuat gerakan cepat atau tak terduga.

2. Ikuti petunjuk perampok, tapi jangan menawarkan lebih dari apa yang mereka minta.

Jangan membantah. Jika Anda harus memindahkan atau merogoh kocek Anda untuk memberi perampok apa yang mereka inginkan, beritahu mereka apa yang akan Anda lakukan dan mengapa.

(Baca juga: Setidaknya 36 Orang Tewas dalam Sebuah Aksi Perampokan Kasino di Manila, Tak Ada Kaitannya dengan ISIS)

(Baca juga: Masih 12 Tahun, Bocah Ini Sudah Berhasil Gagalkan Perampokan Sebuah Toko Perhiasan di Turki)

3. Ingat-ingat dengan baik penampilan si perampok.

Anda harus menjelaskan tersangka saat mengajukan laporan Anda.

Catat berbagai informasi tentang mereka termasuk ras, usia, tinggi, warna rambut dan mata, pakaian, dan lain-lain.

Apakah ada sesuatu yang tidak biasa mengenai penampilan mereka seperti bekas luka atau tato?

Jika mereka memiliki senjata, catatlah senjata apa yang digunakan. Anda bisa menggambarkannya nanti.

Jika mereka datang atau pergi dengan mobil, usahakan catat merek, tipe dan plat nomor kendaraan tersebut.

4. Perhatikan apa yang dilakukan perampok sehingga Anda dapat memasukkannya ke dalam laporan Anda.

Jika perampok lebih dari satu, perhatikan percakapan yang mereka jalani dengan satu sama lain.

Bagaimana cara mereka berbicara satu sama lain? Adakah nama atau julukan yang terucap? Apakah mereka menyebutkan lokasi?

Coba ingat apa yang mereka sentuh saat perampokan sehingga polisi bisa mengecek area sidik jari tersebut.

5. Setelah perampokan, segera menuju lokasi yang aman, kemudian laporkan kejahatannya.

Keamanan pribadi adalah prioritas utama. Pastikan Anda merasa aman sebelum melaporkan perampokan kepada polisi.

Jika Anda berada di daerah terpencil, pindah ke suatu daerah yang lebih ramai dan mintalah seseorang untuk tinggal dengan Anda saat Anda menunggu bantuan.

Jika Anda memilih untuk tetap berada di TKP, cobalah untuk tidak menyentuh apapun.

Jika ada saksi, mintalah mereka untuk tinggal sampai petugas tiba.

Jika mereka harus pergi, tuliskan nama, alamat dan nomor telepon mereka.

Artikel Terkait