Penulis
Intisari-Online.com – Nancy Ballard percaya bahwa setiap ruangan harus membangkitkan kebahagiaan dan penyembuhan.
Dan ia membuat langkah serius demi menciptakan kenyataan itu.
Ketika Nancy Ballard, 66, melihat ruang kemoterapi pertama kali di tahun 2011, hatinya terpuruk. Dinding ruangan itu kosong dan menjemukan, dan ia bisa melihat sebuah karya seni lama digantung karena cat dua warna itu.
Ada plester yang terkelupas dan goresan kuku, selain itu, tidak ada yang lain.
“Saya tidak bisa membayangkan bagaimana orang bisa berpikir untuk menjadi sehat berada di ruangan seperti itu,” katanya.
Nanti tidak pernah menderita kanker saat ia menemukan kamar itu. Ia sedang dalam perjalanan untuk menemui dokter umum, Dr. Stephen Hufford, saat seorang perawat mengomentari lukisan yang dipegangnya.
Nancy baru saja menyelesaikan masternya dalam ilustrasi botani dan berencana mengantarkan lukisan itu pada kliennya setelah janjinya dengan dokter selesai.
Perawat itu melanjutkan, “Akan sangat menyenangkan jika kita memiliki karya seni seperti itu untuk kamar kemoterapi kita.”
Nany belum menyadari kamar yang dimaksud dan diminta untuk melihatnya. Sejak saat itu, ia tahu bahwa itu akan menjadi misi pribadinya untuk memperbaiki ruangan itu.
Ia segera mulai menghubungi 20 desainer interior lokal yang menyatakan misinya cocok untuk proyek tersebut.
“Saya mengatakan, ‘Anda mungkin tidak mengenal saya. Saya bukan seorang nirlaba. Tapi hati saya sakit setelah melihat kamar ini.’”
Lalu ia bertanya apakah para desainer interior itu mau menyumbangkan waktu, keahlian, secara sukarela, dan uang mereka untuk mengubah satu ruangan saja.
Enam wanita segera membalasnya, mereka masing-masing pernah mengalami dampak kanker secara pribadi.
Para wanita itu telah berada di ruangan seperti yang telah digambarkan oleh Nancy dan mengucapkan terima kasih karena telah memberi mereka kesempatan untuk membuat perbedaan.
Selama satu setengah tahun, kelompok tersebut merenovasi ruangan di kantor dokter Hufford & Knopf. Nancy tahu, bahwa Dr. Hufford sendiri telah memerangi penyakit kanker pankreasnya, dan tidak mungkin menyelesaikan proyek itu sendirian.
Sebulan setelah ruangan itu diresmikan, Dr. Hufford meninggal dunia. Tapi ia sempat mengungkapkan betapa ia menghargai hadiah dari para desainer interior itu.
“Semua pasien merasa terhibur dengan itu,” katanya. “Semuanya diperbaiki sehingga pasien mengalami lebih baik.”
Ia bahkan mencatat bahwa nada suaranya berbeda ketika di ruangan itu, dan bahwa ia lebih mampu berhubungan dengan pasiennya.
Segera saja, beberapa pasien meminta ruangan dengan desain tertentu. “Mereka berkata, ‘saya ingin memesan kamar dengan gambar ikan koi’, atau ‘ saya meminta kamar dengan gambar Venesia’, wah… wah…” kata Nancy.
Para desainer itu akhirnya memutuskan memperluas proyek. Sejak merenovasi Hufford & Knopf, Nancy telah mengerjakan 20 proyek.
Nancy dan timnya telah merenovasi seluruh sayap anak-anak di San Francisco General Hospital, dan dua rumah sakit di San Salvador, El Salvador.
(Baca juga:Kylie Simonds, Mantan Penderita Kanker yang Membuat Tas Ransel untuk Kemoterapi Anak-anak)
Ruangan-ruangan itu berdampak lebih dari setengah juta pasien setiap tahunnya. “Setiap orang pantas memiliki ruang yang akan menginspirasi mereka dan menjadi penuh harapan dan indah,” kata Nancy.
Setiap kali tim ini merenovasi kamar kemoterapi, mereka juga merenovasi ruang istirahat para perawat. “Mereka adalah malaikat yang ada di sana setiap hari.”
Ketika tim ini berada di Philadelphia untuk meresmikan ruangan yang mereka kerjakan, seorang wanita sedang berjuang yang ketiga kalinya melawan kanker. Ketika wanita itu tahu apa yang mereka lakukan, ia langsung bersemangat, “Saya pasti akan mengalahkan (kanker) kali ini.”
Yup, suasana yang bahagia tentu akan lebih cepat menyembuhkan para penderita kanker itu.