Find Us On Social Media :

50 Tahun Terbunuhnya Che Guevara: Pemegang Doktrin yang Teguh, Namun Sering Lupa dengan Realitas

By Ade Sulaeman, Selasa, 10 Oktober 2017 | 10:30 WIB

Intisari-Online.com – Persoalan Che Guevara menjadi hangat kembali setelah pertengahan bulan April 1967 diterbitkan fotonya di Havana dalam pakaian gerilya tanpa jenggot.

Gambar pertama setelah menghilangnya bekas menteri kabinet Kuba itu menurut keterangannya dikirim dari salah sebuah organisasi Havana.

Gambar tersebut diterbitkan bersama dengan tulisan 16 halaman yang berjudul "Pesan pada bangsa-bangsa di dunia". Tanda tangan dibawahnya "Che".

Di tahun-tahun pertama tampilnya Fidel Castro setelah menggulingkan Batista, ia selalu disertai oleh Che. Sebab Che memang tangan kanannya sejak bergerilya.

Tetapi pada bulan April 1965, tokoh itu mengbhlang dengah tiba-tiba. Di mana dia?

(Baca juga: Unik! Jersey Sepakbola Bergambar Che Guevara)

Dalam bulan Oktober tahun itu juga, PM Fidel Castro mengumumkan bahwa bekas tangan kanannya itu masih hidup dan segar bugar. Di mana? Tak dikatakannya.

Pada waktu itu juga diberitakan dari Kairo bahwa Che dibunuh oleh pasukan pemerintah Kongo.  Kemudiah ada berita lain, bukan dibunuh di Kairo tetapi di Republik Dominika.

Kebanyakan orang menduga ia bergerilya di salah satu negara Amerika Latin. Dugaan itu tambah keras, tatkala belum lama ini diketemukan foto tokoh gerilyawan itu di persembunyian kaum gerilyawan Bolivia.

Andaikata ia masih hidup, memang ia harus merahasiakan kehadirannya. Sebab begitu terdengar di mana ia berada, segera pasukan pemerintah akan mengejarnya.

Demikan besar pengaruhnya sebagia seorang gerilyawan revolusioner. Ada sebab lain lagi, mengapa ia harus sembunyi.

(Baca juga: Dicoba Dibunuh 600-an Kali, Fidel Castro Tetap Lolos)

Sekalipun gerilyawan-gerilyawan di negara-negara Amerika Latin bersedia menggunakan jasanya untuk melatih anak buah mereka, tetapi pemimpin-pemimpin gerilya setempat tak suka untuk menonjolkan seorang asing sebagai pemimpin mereka.