Find Us On Social Media :

Benarkah Berhubungan Seks saat Istri Subur Lebih Wow?

By Moh Habib Asyhad, Senin, 9 Oktober 2017 | 20:40 WIB

Untuk singkatnya, masa subur diperkirakan 3 - 5 hari sebelum dan sesudah hari ke-14 sebelum haid berikutnya. Kurang lebih 10 hari di tengah-tengah dua periode haid.

Ovulasi sering tertunda, misalnya akibat stres, selama menyusui, atau pada masa pra-menopause.

Untuk mengetahui masa subur bisa juga dilakukan dengan melihat perubahan lendir pada vagina. Ketika hormon estrogen meningkat, lendir mulut rahim dapat dirasakan pada vagina.

Pada mulanya akan memberikan sensasi lembab dan akan terdapat sejumlah kecil lendir yang berwarna putih atau krem.

Pada tes dengan jari (ibu jari dan telunjuk menekan dan membuka lendir), lendir cenderung mempertahankan bentuk dan mudah pecah.

Pada fase transisi, jumlah lendir akan meningkat berwarna seperti awan. Elastisitasnya rendah dan menimbulkan sensasi basah.

Ketika mendekati ovulasi, lendir makin banyak dan bisa 10 kali lipatnya. Lendir ini memberi sensasi licin pada vagina. Lendir masa subur ini mirip putih telur mentah, tipis, berair, dan transparan.

Pada tes dengan jari, lendir akan elastis dan mulur sebelum pecah.

Secara subjektif, bercinta di masa subur belum tentu saling memuaskan. Sekali lagi dibutuhkan saling pengertian dan pemahaman tentang kebutuhan pasangan jika ingin bisa saling membahagiakan.

"Tidak semua laki-laki mau melayani istrinya bercinta saat masa subur ini. Alasannya, terlalu becek," ujar Harjono.

Ada perempuan yang berlendir sedikit, normal, atau cukup banyak saat masa subur. Pun begitu, pada umumnya bercinta pada masa subur justru membahagiakan kedua belah pihak.

Penetrasi berlangsung lebih mudah, tubuh wanita pun lebih mudah terangsang hingga mencapai orgasme pada masa subur ini.