Find Us On Social Media :

HUT TNI: Jenderal Soedirman, Sang Guru yang Jadi Panglima Besar

By Ade Sulaeman, Kamis, 5 Oktober 2017 | 16:30 WIB

Intisari-Online.com - Soedirman terpilih karena terkenal sebagai komandan tentara yang bijak dan bersikap kebapakan.

Sikap ini sudah ditunjukkan jauh sebelum ia menjadi tentara.

Setamat pendidikan guru di HK Mohammadiyah Solo tahun 1934, ia menjadi Kepala SD Mohammadiyah di Cilacap sebelum Jepang menyerbu Indonesia.

Sebagai kepala sekolah, ia bersikap terbuka, mau mendengarkan pendapat orang lain, dan selalu siap memberi jalan pemecahan terhadap setiap masalah yang timbul di kalangan para guru.

Majalah Forum Keadilan edisi 9 Januari 2O00 menyebutkan ia menjadi tenaga pengajar di sekolah menengah Mohammadiyah Cilacap, di mana ia juga aktif di organisasi Kepanduan Islam Hisbul Wathon (HW).

Sudah sejak belia keteguhan hati Soedirman terpancar.

Sualu malam di tengah dinginnya udara malam pegunungan Dieng, sekelompok pemuda Kepanduan Hisbul Wathon sedang berkemah.

Karena udara terlampau menusuk tulang, banyak rekan Soedirman yang meninggalkan perkemahan.

Tetapi sebagai pemimpin kepanduan, Soedirman bertahan sampai pagi.

Dari Guru ke Jenderal

Karier militer Soedirman diawali ketika ia mengikuti latihan perwira tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor.