Berdasar Pengalaman Teror di Eropa, Harusnya Aparat Keamanan AS Menempatkan Sniper untuk Cegah Penembakan Las Vegas

Moh Habib Asyhad

Penulis

Dengan pola serangan yang serba mendadak kehadiran sniper di lokasi serangan akan bisa mengatasi aksi teror dengan cepat karena bisa melumpuhkan teroris melalui tembakan akurat.

Intisari-Online.com -Aksi teror yang menyerang kerumunan orang dengan tujuan menimbulkan korban sebanyak mungkin sebenarnya telah terjadi di negara-negara Eropa.

Dengan pola serangan teroris yang serba mendadak dan berlangsung cepat itu kehadiran seorang penembak jitu (sniper) di lokasi serangan akan bisa mengatasi aksi teror dengan cepat karena bisa melumpuhkan teroris melalui tembakan akurat.

(Baca juga:Joanna Palani, Sniper Cantik yang Jadi Most Wanted-nya ISIS)

Dalam tugas penjagaan untuk mengamankan suatu acara yang bersifat kolosal, seperti konser musik, berdasar pengalaman serangan teror di Eropa dan juga di AS sendiri, seharusnya aparat keamanan AS megerahkan satuan sniper-nya.

Pasalnya serangan teroris yang menggunakan senjata mematikan seperti senapan mesin sulit sekali dilumpuhkan mengingat peluru yang ditembakkan bersifat menyembur dan posisi penembak senapan mesin umumnya di tempat tersembunyi serta ketinggian.

Jadi polisi yang hanya dibekali pistol kaliber 9 mm dan jarak tembak efektifnya hanya 25 meter sama sekali tak berdaya ketika harus menghadapi penyerang bersenjata senapan mesin.

Jika polisi menggunakan senapan serbu juga tetap mengalami kesulitan karena jarak tembaknya masih kalah jauh dengan senapan mesin yang sanggup menghantam sasaran pada jarak 1 km.

(Baca juga:Tatang Koswara Sniper Terbaik Dunia Asal Indonesia, Selamat dari Maut karena Merah-Putih)

Seorang sniper umumnya bisa menembak tepat sasaran pada jarak 1 km menggunakan senapan khusus dan cuma butuh satu peluru untuk melumpuhkan penyerang bersenjata senapan mesin.

Dalam peperangan yang sesungguhnya, operator senapan mesin juga menjadi sasaran utama sniper mengingat personel pasukan bersenjata senapan mesin merupakan prajurit yang sangat mematikan.

Maka serangan di Las Vegas AS terhadap kerumunan ribuan orang yang dilakukan si penebar teror Stephen Paddock dengan menggunakan senapan mesin benar-benar merupakan serangan sangat mematikan karena tidak ada sniper yang bisa dengan cepat menghentikannya.

(Baca juga:Penembakan Las Vegas: Begini Cara Menghentikan Perdarahan Sebelum Mendapatkan Penanganan Medis)

Artikel Terkait