Find Us On Social Media :

Inilah 'Warisan' Senjata Kimia Agen Oranye yang Disemprotkan Amerika Selama Perang Vietnam

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 30 September 2017 | 18:30 WIB

Intisari-Online.com - Senjata kimia yang digunaka Amerika selama Perang Vietnam ternyata berbuntut panjang. Ia disebut berkontribusi terhadap fenomena ketidakseimbangan hormon bayi-bayi Vietnam yang baru lahir setengah abad kemudian.

Sebuah studi baru menghubungkan paparan Agen Oranye, sebutan senjata kimia itu, yang disemprotkan selama Perang Vietnam dengan meningkatnya kadar hormon tertentu pada wanita dan anak-anak yang mereka susui dalam beberapa dekade kemudian.

Hormon ini, tulis studi itu, berpotensi menempatkan mereka pada risiko kesehatan yang lebih gawat.

(Baca juga: 5 Senjata Kimia Paling Mematikan Sepanjang Sejarah, Sudah Makan Banyak Korban Jiwa Tak Berdosa)

Penelitian sebelumnya juga menunjukkan hubungan antara paparan herbisida yang mengandung bahan kimia yang disebut dioksin—seperti Agen Oranye—dengan kanker prostat pada pria.

Studi baru itu, yang dilakukan oleh periset dari Universitas Kanazawa Jepang, mengungkapkan untuk pertama kalinya dampak paparan dioksin pada wanita dan bayi.

Dan masalahnya adalah, senjata kimia yang dikonsentrasikan di pangkalan militer Amerika Serikat di Vietnam Selatan telah mengalami kebocoran, yang mencemari tanah dan sumber air bersih.

Studi yang dipimpin oleh Prof. Teruhiko Kido itu menulis: “Pusat dioksin di Vietnam Selatan adalah daerah tercemar terparah di dunia.”

“Kami tahu paparan dioksin berdampak pada kadar hormon kami, dan kami ingin mengetahui apakah ini telah melewati generasi ke generasi dan berpotensi membahayakan bayi di era sekarang.”

Agen Oranye adalah salah satu herbisida yang terkontaminasi dioksin yang disemprotkan selama Perang Vietnam dan digunakan dalam berbagai kegiatan industri dan pertanian.

Penggunaannya telah menyebabkan munculnya pusat kontaminasi dioksin, dengan konsentrasi bahan kimia dua sampai lima kali lipat lebih tinggi dibanding yang tak terkontaminasi.

Dioksin tergolong sebagai endocrine-disrupting chemicals (EDC) yang mengganggu kerja hormon untuk saling berkirim pesan satu dengan yang lain di dalam tubuh.

EDC telah menyebabkan cacat lahir, kanker, dan gangguan perkembangan saraf.