Penulis
Intisari-Online.com - Sebagai kepala keluarga, peran laki-laki menjadi berlipat mulai dari menjadi pencari nafkah hingga pengambilan keputusan.
Ayah akan mencari uang untuk membiayai segala keperluan keluarga dan ibu diberikan tanggung jawab untuk mengurus anak dan rumah tangga secara penuh.
Namun tahukah Anda, keterlibatan ayah dalam mengurus anak memiliki dampak yang luar biasa?
Ayah maupun ibu memiliki peran masing-masing yang unik untuk mengasuh anak. Pendekatannya pun berbeda.
Sebuah klinik psikologi di Tacoma mengatakan bahwa ayah akan mendorong sifat kompetisi, kemandirian dan pencapaian dari anak.
Sedangkan ibu lebih membangun kesadaran akan keadilan, rasa aman dan kerjasama.
Father Involvement Research Alliance menunjukkan ayah yang terlibat dalam mengasuh anak akan membuat anak menjadi lebih merasa aman, lebih percaya diri, dan berani mengeksplorasi sekitar.
Semakin terlibat seorang ayah dalam mendidik anak-anaknya, semakin sukses anaknya kelak.
Pengaruh dari ayah memiliki perbedaan dengan ibu.
Ayah akan mempengaruhi kehidupan sosial anak, prestasi belajar, bahkan pencapaian di masa depan.
Beberapa hal ini yang seharusnya dilakukan ayah bersama anak-anaknya.
1. Beraktivitas bersama
Aktivitas bersama anak akan membuat hubungan menjadi semakin erat.
Makan malam bersama, menonton televisi, hingga bermain video games menjadi pendekatan yang baik karena akan ada interaksi yang akan membangun komunikasi.
2. Mendukung Keputusan Berisiko
Ayah akan emberikan dorongan kepada anak untuk berani mengambil keputusan meski berisiko.
Hal ini baik supaya anak berani memilih jalan dan menyelesaikan masalah.
3. Melindungi
Dalam kapasitasnya, ayah juga adalah pelindung yang baik.
Ayah memiliki kekuatan dan hasrat untuk melindungi buah hati dari pengaruh buruk bahkan dapat memantau perkembangan anak mereka termasuk dalam berinteraksi dengan teman sebayanya dan orang dewasa.
4. Melatih kedisiplinan
Ayah dan ibu memiliki cara mendisiplinkan anak dengan cara berbeda.
Seringkali ibu membuat anak-anaknya disiplin namun tak tega ketika melihat anaknya kesulitan.
Ayah memiliki cara mendisiplinkan dengan lebih mantap.
Jika kedua cara ini dikolaborasikan, mendisiplinkan anak menjadi lebih efektif.
Tidak perlu menjadi ayah yang spektakuler untuk membuat anak yang luar biasa.
Memberikan kontribusi positif untuk anak tidak melulu berasal dari hal besar.
Ayah bukan sekadar sebagai mesin ATM, tetapi juga harus ikut terlibat dalam pendidikan anak.
Ayah, kehadiranmu lebih penting daripada tiap hadiah yang berusaha kau berikan pada anak-anakmu.
Karena bagi mereka, ayah adalah hadiah itu sendiri.
(Natalia Mandiriani)