Find Us On Social Media :

Tarian Cinta di Jalan Darwis yang Eksotik

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 24 September 2017 | 13:40 WIB

Intisari-Online.com – Mereka berputar dan terus berputar. Seperti gasing yang bertumpu pada satu poros, namun seolah tak mengenal kata nenti.

Whirling dance atau tarian darwis, yang terlihat amat eksotik itu, merupakan salah satu ritual keagamaan dari tarekat Naqshbandi Haqqani Rabbani.

Dengan tarian itu pula, para murid mencoba mencapai ekstase spiritual, seperti yang diajarkan sang guru, Jalaluddin Rumi, lebih dari delapan abad lalu.

Apa hebatnya seorang Jalaluddin Rumi sampai lembaga PBB untuk pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) menetapkan tahun 2007 ini sebagai "Tahun Rumi"?

La bukan seorang panglima perang agung seperti Aleksander Agung. Bukan pula seorang raja besar seperti Julius Caesar. Atau sastrawan populer seperti Shakespeare.

(Baca juga: Katak Menjadi Vegetarian Ketika Cuaca Panas!)

Rumi adalah seorang pencinta. la penyair sufi yang semua puisinya bicara cinta. Cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama.

Agamanya adalah agama universal alam semesta. Memang ia seorang muslim, tapi dalam sebuah puisi ketika menggambarkan pengalaman spirtualnya, ia berucap:

Aku bukan Kristen, Yahudi, Islam, ataupun Hindu

Bukan pula Buddha, sufi, atau zen Aku tidak berasal dan agama dan budaya mana pun

Tidak dari Timur, tidak dari Barat,

Dalam pandangan Rumi, kerinduan kepada Tuhan adalah kerinduan yang dipunyai setiap manusia sebagai sesuatu yang tabii, tak peduli apapun agama dan ideologinya.