Tersisa 2 dari 12 Suku Asli Israel, Ini Spekulasi Keberadaan 10 Suku Israel yang Hilang

Khaerunisa

Penulis

Tahukah Anda bahwa sebenarnya ada 12 suku asli Israel meski sekarang diketahui Israel terdiri atas 2 suku?

Intisari-Online.com - Tahukah Anda bahwa sebenarnya ada 12 suku asli Israel meski sekarang diketahui Israel terdiri atas 2 suku?

Dua suku Israel tersebut yakni Yehuda dan Benjamin.

Lalu, ke mana 10 suku lainnya? YaituRuben, Simeon, Levi, Yehuda, Dan, Naphtali, Gad, Asher, Issachar, Zebulon, Joseph (Yusuf), dan Benjamin.

Keduabelas suku tersebut dinamakan berdasarkan nama 12 putra Yakub.

Baca Juga: Padahal Dibangun dengan Uang Hibah Jutaan Dolar, Bandara di Jalur Gaza Ini Hancur Dibom Israel, Akibatnya Jadi Salah Satu Bandara Terlantar di Dunia

Pada 930 SM, 10 suku membentuk Kerajaan Israel yang independen di utara.

Sementara 2 suku lainnya, Yehuda dan Benjamin, mendirikan Kerajaan Yehuda di selatan.

Namun pada tahun 721 SM, kerajaan utara ditaklukkan oleh orang-orang Asyur.

Hal itu membuat 10 suku ini secara bertahap terasimilasi oleh bangsa lain dan dengan demikian perlahan menghilang dari sejarah.

Berbeda cerita dengan keturunan Yehuda dan Benjamin yang masih kita temukan hingga sekarang, yang zamak disebut sebagai orang Yahudi.

Baca Juga: ‘Karena Kecantikan Anda, Saya Harus Berbalik’ Rayu Pria yang Tinggal di Gua Ini pada Turis-turis Cantik yang Berhasil Membuat Mereka Datangi Rumahnya

Hal ini karena mereka diizinkan untuk kembali ke tanah air mereka setelah Pembuangan Babilonia tahun 586 SM .

Namun demikian, keyakinan tetap bertahan bahwa suatu hari 10 suku yang hilang akan ditemukan.

Bahkan pencarian untuk sepuluh suku hilang ini telah dilakukan oleh orang Yahudi, Kristen dan Muslim, di hampir setiap sudut bumi.

Pada berbagai periode, suku-suku asli dan orang-orang di semua benua diidentifikasi sebagai keturunan dari sepuluh suku hilang.

Baca Juga: Situasi Perang Armenia vs Azerbaijan Makin Berbahaya, Turki Siap Campur Tangan Bantu Azerbaijan, Armenia Justru Siap Luncurkan Rudal Balistik dari Rusia

Banyak spekulasi dan klaim yang bermunculan terkait pencarian ini, berikut kemungkinan suku-suku itu:

1. Afganistan

Berbagai suku Afganistan, khususnya kaum Pathan, telah menjadi perhatian bagi para pencari sepuluh suku hilang.

Henry Walter Bellew (1834-1892), seorang ahli bedah Inggris kelahiran India menjabarkan asumsinya itu.

Dia menemukan kemiripan antara nama tempat dalam alkitab, kata-kata Ibrani dan nama tempat lokal di Afghanistan serta beberapa kata dari bahasa dan dialek yang diucapkanya.

Bukti ini ditunjukkan oleh beberapa nama suku seperti suku shinwari adalah Shimeon, suku Levani - Lewi, suku Daftani - Naftali, suku Jaji - Gad, suku Ashuri - Asher, suku Yusuf Su, anak-anak Yusuf, dan seterusnya.

Baca Juga: Padahal 20 Tahun Tinggal di Hutan Tanpa Interaksi dengan Orang Luar, Pria Ini Tetap Miliki Barang-barang Modern, Orang-orang Kaget Begitu Tahu Dariana Dia Mendapatkannya

2. Jepang

Teori ini dirumuskan oleh N. McLeod, seorang misionaris Skotlandia yang tiba di Jepang pada tahun 1867.

Kuil Jepang dibangun dari cedar, katanya, seperti halnya Kuil Yahudi, dan orang Yahudi membawa Tabut Tuhan seperti yang dilakukan orang Jepang dengan mikoshi mereka (kuil portabel).

McLeod percaya orang-orang Yahudi melintasi Asia, menaklukkan China, Korea, dan kemudian, dipimpin oleh seorang pemimpin Yahudi-Korea yang dikenal sebagai Kaisar Jimmu.

Baca Juga: Kian membara, Armenia dan Azerbaijan Kerahkan Artileri Berat di Pertempuran Terbaru, Ini Bentrokan Terbesar Sejak 2016

3. Rusia

Rusia bagian selatan dan daerah di sekitar Laut Kaspia berada di pusat Kekaisaran Khazar pada Abad Pertengahan awal.

Keberadaan dan kemajuan orang-orang Khazar mengindikasikan akulturasi Yahudi Diaspora (yang melek huruf dan berteknologi) dengan suku Turki-Mongol yang buta huruf dan bergaya-hidup nomad.

Selain itu, komunitas Yahudi di Kaukasus seperti Yahudi Georgia atau Yahudi Dagestan, juga dikenal sebagai Yahudi Gunung, terhubung dengan Sepuluh Suku Hilang.

Namun spekulasi-spekulasi dan penelitian tidak menjamin kebenarannya mengingat sulitnya menelusuri kembali jejak-jejak yang telah lama dan bercampur baur itu. (Muflika Nur Fuaddah)

Baca Juga: Situasi Perang Armenia vs Azerbaijan Makin Berbahaya, Turki Siap Campur Tangan Bantu Azerbaijan, Armenia Justru Siap Luncurkan Rudal Balistik dari Rusia

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait