Ashraf Sinclair Meninggal Karena Serangan Jantung Subuh Pukul 04.51, Sebenarnya Adzan Subuh Punya Khasiat Luar Biasa Mencegah Serangan Jantung, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Afif Khoirul M

Penulis

Selain penjelasan pengecualian untuk adzan subuh dibawah ini, tahukah Anda rahasia dibalik kumandang adzan subuh ini?

Intisari-online.com - Pada hari ini berita duka datang dari penyayi Indonesia Bunga Citra Lestari yang harus melepas kepergian suaminya Ashraf Sinclair menghadap Sang Pencipta.

Ashraf meninggal pada pagi hari Selasa (18/2/2020) pada pukul 04.51 WIB, meninggal pada pagi buta karena mengalami serangan jantung.

Meski usai memang tidak bisa diperkirakan dan kematian adalah misteri Tuhan.

Ada sedikit keajaiban pada pukul 04.51 bertepatan dengan waktu Adzan Subuh yang jatuh pukul 04.21 WIB,secara ajaib dipercaya bisa mencegah serangan jantung.

Baca Juga: Ini 11 Manfaat Buah Plum untuk Wanita, Termasuk Kontrol Berat Badan Hingga Cegah Osteoporosis

Adzan sendiri merupakan panggilan bagi umat Islam untuk memberitahu masuknya shalat fardu.

Dikumandangkan oleh seorang muadzin setiap shalat lima waktu, biasanya setelah adzan selalu di iringi dengan iqomah sebagai seruan bahwa shalat akan dilaksanakan.

Secara bahasa adzan berarti pemberitahuan atau seruan. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat At Taubah Ayat 3:

وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ

“dan ini adalah seruan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia”

Baca Juga: Disebut Dapat Menimbulkan Kolesterol Tinggi, Siapa Sangka Santan Bisa Mencegah Penyakit-penyakit Berikut

Adapun makna adzan secara istilah adalah seruan yang menandai masuknya waktu shalat lima waktu dan dilafadzkan dengan lafadz-lafadz tertentu.

Ketika adzan berkumandang juga kita disunnahkan untuk menjawabnya, namun, ada pengecualian untuk shalat subuh, ada penambahan lafaz dan cara menjawabnya.

"Ash shalaatu khairun minan naum". Jika kita terjemahkan, akan berarti "Shalat itu lebih baik daripada tidur". Tetapi coba perhatikan baik baik.

Mengapa kalimat itu hanya dikumandangkan saat adzan Subuh saja?

Pada kalimat ini Allah SWT ternyata sedang memberikan isyarat kasih sayangnya pada hambanya yakni kaum muslimin, sebuah isyarat yang sering kita abaikan maknanya.

Lalu mengapa isyarat itu justru dikumandangkan hanya pada adzan shalat Subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain?

Melansir dari muslim.or.id, Ibnu Qudamah –rahimahullah- berkata, “Disunnahkan pada adzan subuh mengucapkan “Ash-Shalatu khairum minan naum” dua kali setelah mengucapkan, “Hayya ‘alal falah”ini pendapat Ibnu Umar, Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin, Az-Zuhri, Malik, Ats-Tsauri, Al Auzai, Ishaq, Abu Tsaur dan As-Syafi’i sebagaimana yang valid darinya.”

Dalilnya adalah hadis Abu Mahdzurah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku sunnah adzan.” Kemudian beliau menyebutkannya. Hingga beliau bersabda setelah ucapan “hayya ‘alal falah.”

“Pada shalat subuh, engkau mengucapkan, “Ash-Shalatu khairum minan naum, ash-shalatu khairum minan naum, Allahu akbar, Allahu akbar.”

Baca Juga: Modal Pakaian Atribut TNI dan Uang Rp700 Ribu, TNI Gadungan Ini Bikin Dosen Muda Kepincut Mau Diajak Berhubungan Intim Hingga Diporoti Hartanya

Selain penjelasan pengecualian untuk adzan subuh diatas, tahukah Anda rahasia dibalik kumandang adzan subuh ini?

Dilansir dari khazanah.republika.co.id, pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang meyakinkan mendapati sebuah kesimpulan jika puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada pukul 06.00 hingga pukul 12.00.

Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina: Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN).

Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.

Penjelasannya yaitu pada tegangan saraf parasimpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat.

Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, singkatnya kondisi ini cenderung terjadi ketika keadaan istirahat.

Baca Juga: Mati-matian Berjuang Mendapatkan Kemerdekaan, Timor Leste Ternyata Pernah Dikacaukan Hanya Oleh Satu Orang yang Berani Tembak Presidennya Hingga Bikin Kondisinya Memprihatinkan

Kemudian, pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dini hari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sama lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur.

Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian atau ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Allah SWT kepada manusia.

Maka dari itu, kita dianjurkan untuk bangun ketika di subuh hari dan disunnahkan untuk menjawab kumandang azan, selain menjalankan sunnah juga agar secara otomatis efek positif dapat diterima oleh tubuh.

Artikel Terkait