Advertorial
Intisari-Online.com- Seorang yang dulunya bekerja sebagai konsultan manajemen ini diketahui bisa muntah hingga 100 kali sehari sebelum operasi untuk menyembuhkan penyakitnya itu.
Rebecca Griffiths, dari Maidenhead, Berkshire, menderita kasus sindrom muntah yang parah.
Wanita berusia 31 tahun itu mulai muntah tak terkendali lima tahun lalu.
Sejak saat itu, hidupnya sering dihabiskan dengan hanya berbaring di sofa dengan persediaan mangkuk untuk menampung muntahannya.
Baca Juga : Ngerasa Paketannya Bisa Bergerak, Petugas Pos Ini Membukanya, Ternyata Isinya Mengerikan!
Setelah hanya bisa menggantungkan hidup pada orangtuanya yang bertindak sebagai pengasuhnya, keberuntungan akhirnya menghampiri Griffiths.
Hidupnya kemudian berubah setelah seorang ahli bedah di Jerman melakukan operasi untuknya.
Enam minggu kemudian, gejala muntah-muntah Griffiths telah berkurang secara signifikan.
Griffiths pun menantikan masa depan yang lebih cerah.
Baca Juga : Cara Mudah Perbaiki Ritsleting Rusak Tanpa Perlu ke Tukang Jahit, Gampang Banget!
Dilansir dari Daily Mail pada hari Kamis (8/11), berbicara tentang kondisinya, Griffiths berkata:
"Saya tidak bisa makan, saya tidak bisa minum, pada dasarnya saya hanya berbaring di sofa, dengan selimut dan mangkuk setiap harinya selama lima tahun terakhir."
Selain itu, wanita ini juga diketahui menderita diabetes tipe 1.
Baca Juga : Ini Khasiat Luar Biasa Meletakkan Bawang Putih di Telinga, Bisa Segera Dicoba!
Semuanya berawal pada November 2013, ketika dirinya mulai mengalami muntah secara misterius.
"Saya mulai berjuang dengan serangan mual dan muntah," kata Griffiths.
Kejadian itu terus berlangsung selama lima hari dan para dokter tidak tahu harus melakukan tindakan apa.
Setelah diresepkan obat antimual, yang tidak banyak membantu, Griffiths akhirnya didiagnosis CVS.
Baca Juga : 4 Faktor Penyebab Berat Badan Naik Meski Makan Sedikit, Apa Saja?
Muntah yang terus-menerus membuatnya dehidrasi sehingga dirinya menjadi lesu dan tidak responsif.
Kombinasi CVS dan diabetesnya bahkan membuat Griffiths sangat dehidrasi sehingga ibunya, Caroline, terpaksa memberi makan larutan garam melalui vena putrinya.
Namun, keberuntungan Griffiths mungkin telah berubah setelah seorang spesialis penyakit vaskular kompleks, dari Jerman, melakukan operasi untuknya.
Baca Juga : Masih Ingat Si Pembunuh Sadis John Refra Kei? Begini Nasibnya Sekarang, Bisa Membatik!
Dokternya, Profesor Sandmann, percaya bahwa muntah-muntah Griffiths disebabkan oleh kompresi pembuluh darah utamanya.
Dia berpikir pembuluh darah Griffiths sedang diperas tertutup oleh ligamen yang membatasi aliran darahnya.
Daerah di sekitar pembuluh darah ini terdiri dari sekelompok ujung saraf sensitif yang bermasalah.
Sehingga nyeri yang selanjutnya terjadi bisa membuat Griffiths mual dan muntah-muntah.
Baca Juga : Inilah Metode Ampuh Untuk Menghilangkan Dahak dan Batuk Tanpa Obat
Profesor Sandmann melakukan operasi yang rumit untuk membuka pembuluh darah Griffiths.
Enam minggu kemudian, Griffiths membaik, "Dan aku mulai bisa melakukan banyak hal dan memiliki banyak waktu," ucapnya.