Advertorial
Intisari-Online.com - Menurut seorang ahli kecelakaan pesawat, pesawat MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang empat tahun silam sebenarnya masih utuh dan berada di dasar Samudra Hindia.
Vance, yang menulis bukuMH370: Mystery Solved, mengatakan, "Para penumpang berakhir di Samudra Hindia Selatan, dan berada di dalam pesawat yang tenggelam dan utuh."
Ahli mengatakan dia memiliki bukti tentang ke mana Boeing 777 tersebut jatuh, tetapi menambahkan hal ini belum dianggap serius.
Vanceberkata, "Saya benar-benar percaya bahwa setelah tim investigasi resmi melihat bukti fisik yang kami temukan, dan bagaimana kami menafsirkannya secara akurat, mereka akan mengubah pikiran mereka tentang apa yang mereka pikir (sebelumnya) terjadi pada MH370.
Baca Juga : Viral Penumpang Tolak Naik Pesawat karena Angkut Durian: Mengapa Bau Durian Bisa Begitu Menyengat?
"Sayangnya, dan mengecewakan, saya salah."
Hilangnya MH370 telah mendorong munculnya berbagai teori setelah pesawat itu lenyap ketika melakukan perjalanan rute Kuala Lumpur ke Beijing pada Maret 2014.
Pesawat itu diketahui membawa 227 penumpang dan 12 awak di dalamnya.
Tema populer untuk teori-teori ini adalah menutupi pemerintah, banyak yang mengatakan bahwa CIA, Rusia, China atau Malaysia tahu tentang hilangnya pesawat tersebut.
Baca Juga : Ternyata Orang Romawi Kuno Suka Bercanda Jorok tentang Organ Intim Lewat Karya Seni, Ini Buktinya
Perdana Menteri Malaysia, Mahathr Mohamada telah menguatkan teori ini, dengan menunjukkan bahwa agen rahasia Amerika tahu di mana keberadaan pesawat itu.
Pada tahun 2014, Mahathir mengatakan, "Seseorang menyembunyikan sesuatu."
Teori lain dari hilangnya MH370 adalah adanya ledakan baterai atau kegagalan mekanis.
Ada lebih dari dua ton baterai lithium-ion di ruang kargo, juga lebih dari empat ton buah manggis.
Baca Juga : Trauma dengan Wanita, Pria Ini Nikahi Boneka dari Sosok Penyanyi Virtual
Diduga buah manggis tersebut mengeluarkan air yang kemudian mengenai baterai, sehingga memicu ledakan.
Salah satu teori yang beredar luas adalah tekanan udara di dalam kabin depressurised dan masker oksigen tidak berfungsi.
Pada ketinggian 35.000 kaki, mereka yang berada di dalam pesawat hanya memiliki waktu 30 sampai 60 detik sebelum pingsan.
Teori ini bisa menjelaskan mengapa tidak ada panggilan darurat yang dibuat dari kokpit atau penumpang.
Suara pilot MH370 adalah suara yang terakhir didengar sebelum pesawat menghilang.
Kapten Zaharie Ahmad Shah mengucapkan selamat tinggal kepada kontrol udara Kuala Lumpur dengan mengatakan, "Selamat malam, Malaysia tiga tujuh nol."
Dua menit kemudian, sistem pelacakan pesawat ditutup dan beberapa orang mengaitkan ucapan selamat tinggal tersebut dengan hilangnya pesawat.
Namun, teori ini telah ditolak oleh para peneliti.