Advertorial
Intisari-Online.com -Sebuahpostingandari akun Facebook Amir Zidaneviraldi media sosial.
Terdapat tiga video dalampostingan yang berisi penolakan penumpang pesawat Sriwijaya Air yang akan berangkat dari Bengkulu ke Jakarta pada Senin (5/11/2018).
Penolakan tersebut didasari atas adanya 3 ton durian yang diangkut oleh pesawat komersial tersebut.
Sebab, durian tersebut menimbulkan bau yang memenuhi kabin pesawat.
Baca Juga : Rayakan Ulangtahun Pernikahan, Pasangan Ini Bagi-bagi 2.200 Kg Durian Selama 2 Hari!
Selain itu, penumpang juga takut jumlah durian yang diangkut menyebabkan pesawat kelebihan beban sehingga dapat membahayakan penerbangan.
Setelah melalaui perdebatan, petugas akhirnya setuju untuk menurunkan durian-duiran yang sudah dikemas di dalam karung tersebut.
Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Retri Maya membenarkan kejadian tersebut. Namun, dia membantah berat total durian itu mencapai 3 ton.
Baca Juga : Durian di Malaysia Dijual Hanya Dengan Harga Rp3500 per Kilogram, Bikin Ngiri Aja!
"Mengangkut durian dalam penerbangan itu merupakan hal yang biasa dilakukan oleh setiap maskapai sejauh dikemas dengan baik dan masuk ke dalam kargo sesuai dengan SOP,” kata Maya seperti dilansir darikompas.com.
Lalu, apa yang menyebabkan durian bisa memiliki bau, yang bagi sebagian orang terasa sangat tidak enak?
Baca Juga : Demi Misi Super Rahasia di GAM, Sersan Badri Rela Jadi Pedagang Buah Durian
Dalam penelitian baru di Journal of Agriculture and Food Chemistry, sekelompok ilmuwan dari Pusat Penelitian Kimia Makanan Jerman telah berusaha untuk mencari tahu bagaimana sebenarnya buah tersebut menghasilkan bau yang sangat kuat.
Para peneliti yang dipimpin oleh Jia-Ziao Li kemudian memecahekstrak aroma, diambil dari durian Thailand, dengan spektrometer massa dan kromatografi gas.
Hasilnya, ditemukan 50 senyawa terpisah dalam buah yang bertanggung jawab atas aromanya yang tidak biasa.
Senyawa-senyawa itu termasuk delapan yang belum terdeteksi dalam durian sebelumnya — dan empat senyawa yang sama sekali tidak dikenal oleh sains.
Baca Juga : Bukannya Berbahaya, Durian Justru Bermanfaat untuk Ibu Hamil, Simak Faktanya!
Analisis mereka menunjukkan bahwa itu bukan senyawa tunggal melainkan campuran bahan kimia berbeda yang menghasilkan bau kuat dari durian.
Senyawa-senyawa tersebut diidentifikasi oleh rumus kimianya, yang mungkin bersifat rahasia bagi siapa pun tanpa gelar dalam kimia organik (1 - {sulfanyl} ethanethiol, misalnya), tetapi tim peneliti mengaitkan masing-masing dengan bau tertentu.
Yang menarik adalah tidak ada satupun senyawa yang secara individual terlihat cocok dengan bau durian yang khas.
Sejumlah dari mereka telah terdeteksi hanya dalam beberapa zat lain, seperti daging sapi yang dimasak, ekstrak ragi, cumi kering dan daun bawang.
Entah bagaimana, kombinasi dari 50 bahan kimia ini menghasilkan aroma yang kuat yang telah memikat sebagian orang, dan 'menakutkan' bagi sebagian orang yang lain.
Terlepas dari baunya, durian adalah keajaiban ilmiah.
Menurut studi Jepang tahun 2009, ekstrak durian sangat menghambat enzim dehidrogenase aldehid (ALDH), yang digunakan oleh hati untuk memecah alkohol.
Ini mungkin menjelaskan sepotong cerita rakyat tradisional Asia: bahwa mabuk saat makan durian dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga : Sedang Mudik Lebaran di Medan, Mampirlah ke Durian Ucok, Tidak Enak? Uang Kembali!