Intisari-Online.com – 25 Mei 1979, dunia terkejut ketika DC-10 Amerika jatuh saat tinggal landas di Bandara Chicago.
Badan pesawat terbakar dan hancur berkeping-keping, 273 orang penumpangnya tewas dalam kecelakaan terburuk sepanjang sejarah penerbangan Amerika.
Di Cincinnati, Ohio, David Booth (23) duduk ketakutan di depan televisi. la termenung tak percaya.
Sepuluh hari sebelum kejadian itu, David dilanda mimpi buruk.
la mendengar suara mesin berhenti, diikuti dengan terbantingnya burung besi raksasa itu ke tanah.
(Baca juga: Tragedi Sukhoi dan Penyebab Kecelakaan Pesawat Terbang yang Selalu Kompleks)
Nyala api berkobar, membakar, dan menghanguskan semua bagian pesawat.
Saat itu, David tak hanya melihat tabrakan dan mendengar ledakan, tapi juga merasakan panasnya api.
Seusai mimpi buruk itu, setiap kali bangun, ia merasa diteror oleh memori yang mengerikan. David yakin semuanya menjadi pertanda.
"Tidak ragu, sesuatu akan terjadi. Ini tidak seperti mimpi. Saya sungguh berada di sana, di tempat kejadian,” jelasnya.
Merasa tak bisa menahan kengeriannya, Selasa, 22 Mei 1979, David menelepon Pengawas Penerbangan Udara di Cincinnati.
(Baca juga: 5 Tahun Jatuhnya Sukhoi di Gunung Salak: Inilah 6 Kecelakaan Pesawat Terburuk di Indonesia)
Seorang psikiater ditugasi mendengar pengalaman David. Namun, ia tetap merasa waswas.
Tiga hari kemudian, ketika bayang-bayang sudah tak terbendung lagi, David mendengar kabar pesawat DC-10 jatuh.
Pengawas keselamatan penerbangan Amerika kembali memanggil David untuk memberi keterangan rinci.
Anehnya, sejak itu ia tak diganggu lagi dengan mimpi-mimpi buruk. Namun, tetap ia tidak dapat menjelaskan, mengapa ia dapat mempunyai gambaran gamblang.
(Seperti pernah dimuat di Buku Kumpulan Kisah Misteri 2 – Intisari)