Sedang Mudik ke Bandung? Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh Bagelen yang Renyah Luar Dalem

Ade Sulaeman

Editor

Bagelen Abadi yang renyah luar dalam
Bagelen Abadi yang renyah luar dalam

Intisari-Online.com - Sejarah roti bagelen, sesuai namanya, berasal dari Bagelen, sebuah kecamatan di Purworejo, Jawa Tengah.

Konon, roti ini dulu dibuat dari sisa roti yang tidak terjual. Roti sisa ini dipanggang, lalu dijual lagi.

Tak disangka, roti kering itu, ternyata digemari orang. Penjualannya merambah kota-kota lain di sekitar Purworejo seperti Yogyakarta, Solo, dan Magelang.

Sejak itu, banyak pengusaha yang secara khusus membuat roti bagelen. Bahannya tidak lagi roti sisa tapi bahan-bahan untuk membuat roti baru.

Karena itu bagelen baru lebih enak dan lebih renyah.

(Baca juga: Cari Oleh-oleh Khas Bandung? Keripik Oncom Jangan Sampai Dilupakan!)

Apa perbedaan roti bagelen dengan roti biasa?

Adonan bagelen menggunakan lebih banyak kuning telur sehingga roti lebih renyah. Ragi yang digunakan pun ragi untuk biskuit sehingga rotinya wangi dan tidak keras.

Proses pembuatan roti bagelen juga memakan waktu lebih lama. Pengembangan adonannya saja lima kali lebih lama dibandingkan roti biasa.

Adonan tersebut kemudian dimatangkan menjadi roti basah (warm bollen) yang sudah bisa dikonsumsi. Roti basah selanjutnya dibiarkan selama tiga hari.

Setelah itu dibelah, diolesi krim dan isian lainnya, plus gula, dan mentega. Selanjutnya roti dipanggang lagi.

(Baca juga: Masih Berlibur Lebaran di Bandung? Sempatkan Singgah ke Kampung Adat Cikondang)

Selama proses pemanggangan terakhir, terjadi penyusutan berat sampai 30 persen, bahkan lebih.

Abadi tetap dicari

Meskipun bukan asli Bandung, roti bagelen cukup populer sebagai oleh-oleh di kota ini. Banyak toko kue menyajikannya.

Salah satunya yang cukup kondang adalah toko Bagelen Abadi Jln. Purnawarman. Toko ini sudah berdiri sejak 1969.

Apa sih yang membuat Bagelen Abadi bisa terus dicari?

Ini dia rahasianya. Roti keringnya tidak keras. Jadi, otot rahang kita tidak perlu bekerja keras saat menggigit.

Selain itu, pori-porinya halus, sehingga remah-remahnya pun halus. Beda sekali dengan bagelen biasa yang, saat digigit, remah-remahnya rontok ke berbagai penjuru. Sampai kita harus sibuk menadahkan tangan menjaga remahannya agar tidak mengotori lantai.

Apalagi, remahannya besar-besar pula. Kalau rontoknya tidak ke lantai, tapi di baju, wuih kotornya itu lo, bikin malu.

Bagelen Abadi tidak seperti itu, karena memang roti ini dibuat segar. Bahannya khusus untuk roti bagelen, bukan roti sisa. Keunggulan lainnya terletak pada lapisan krim atau menteganya. Rasanya tidak terlalu manis dengan aroma mentega yang sedap.

Di toko roti milik Christianto Adiwidjaja ini, pelanggan dapat memilih bagelen dengan aneka semiran. Ada yang disemir margarin, mentega biasa, atau Wisjman Butter yang paten rasa dan aromanya.

Jika diolesi margarin, maka lapisan bagelen akan kekuningan, rasanya asin. Tapi kalau disemir dengan mentega, bagelen menjadi lebih wangi, rasanya juga soal gurih.

Soal harga, tentu saja sepadan dengan rasanya. Bagelen yang disemir margarin harganya Rp10.500,- dan Rp11.500,- Yang disemir roomboeter biasa harganya Rp13.000 – 16.500,-. Sedangkan bagelen semiran Wijsman Rp 18.000-an.

Selain itu, Bagelen Abadi juga menyediakan bagelen kering dengan aneka rasa, seperi vanilla, moka, dan cokelat. Tersedia juga bagelen basah yang bentuknya serupa bun burger dengan isian krim.

Bagelen basah ini tersedia dalam pilihan semiran biasa atau pilihan rasa stroberi, cokelat, moka, rum, dan keju. Harga antara Rp9.800 – 10.000,- tiap 4 buah. Sensasinya? Saat digigit, roti langsung kempis dan krimnya langsung keluar. Asyik ‘kan?

Bentuknya loaf

Pilihan lain yang unik bagi penggemar bagelen adalah Bagelen Merbabu. Bagelen ini berbentuk roti tawar loaf mini berukuran 4 x 8 cm yang diiris-iris menjadi 6 potong. Roti yang dibuat fresh setiap hari ini penampilannya cantik dan imut.

Salah-salah, orang mengira mainan tempelan kulkas. Roti imut ini dikemas per 5 buah (10 gr) dalam sebuah kotak cantik berwarna cokelat.

Harga per kotaknya bervariasi tergantung rasa. Rotinya sangat renyah dan lembut, sehingga hampir tidak perlu perjuangan untuk menyantapnya.

Rasa topping-nya lebih asyik lagi. Selain roemboeter standar, tersedia juga bagelen crouton garlic (mirip garlic bread kering), toast mocha, pizza toast (dengan olesan saus pizza berempah), cheese (dari aromanya yang kuat sepertinya menggunakan keju parmesan), tiramisu, vanilla, lemon, dan stroberi.

Bagelen Merbabu ini diproduksi oleh Merbabu Bread and Cookies di Jln. Karang Mulya. Karang Mulya ini jalan kecil di belakang Ikan Bakar Cianjur, Jln. Setiabudi.

Karena jalannya sangat sempit, kita sebaiknya memarkir mobil di Jalan. Setiabudi, lalu masuk ke dalam dengan berjalan kaki. Merbabu bukanlah bakeri atau toko roti tapi pabrik roti.

Produknya home baked bread and cookies. Karena pabrik, tempat ini tutup setiap hari Minggu.

Di sini pilihannya memang sangat banyak. Tapi tak perlu kebingungan. Begitu kita masuk Merbabu, di sana berjejer deretan wadah-wadah besar berisi bagelen aneka rasa untuk icip-icip. Hmmm.... boleh juga.

Terbayang sudah sore-sore menikmati bagelen. Rasa kres-kresnya menyatu dengan remah roti dan topping yang manis gurih, bercampur jadi satu di lidah. Selanjutnya, sapu dengan teh tawar panas. Ah..... sedaaappp! (ST/RNY)

(Seperti pernah dimuat di Buku 100 Tempat Wisata Jajan BandungIntisari)

Artikel Terkait