Intisari-Online.com -Artis Julia Perez meninggal dunia karena kanker serviks, pada Sabtu (10/6). Kanker ganas yang biasa menyerang kaum hawa.
Pria memang tidak bisa terkena kanker serviks karena tidak mempunyai rahimNamun, HPV sebagai virus kanker serviks bisa menempel di alat kelamin pria.
Akibat yang ditimbulkannya adalah kutil kelamin (semacam kutil) yang tumbuh pada daerah kelamin.
(Baca juga:Wawancara Ekslusif dengan Julia Perez: Menjadi Seksi Itu Bukan Dosa)
Meski demikian, para ahli medis meyakini, HPV tidak menimbulkan masalah kesehatan serius bagi kaum adam.
Nah, "binatang" macam apa itu HPV?
Yuk berkenalan dengan HPV seperti yang diungkapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), AS berikut ini.
Apa itu HPV?
HPV adalah infeksi menular seksual yang paling umum.
HPV adalah infeksi akibat virus yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui seks anal, vagina, atau oral, atau melalui sentuhan kulit-ke-kulit lainnya selama aktivitas seksual.
Jika kita aktif secara seksual, kita bisa terkena HPV, dan hampir semua orang yang aktif secara seksual terinfeksi HPV pada suatu saat dalam kehidupan mereka. Penting untuk dipahami bahwa terkena HPV tidak sama dengan HIV atau HSV (herpes).
Bagaimana pria terkena HPV?
Kita bisa terkena HPV akibat berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi HPV.
Penyakit ini menyebar dengan mudah selama seks anal atau vaginal, dan juga dapat menyebar melalui seks oral atau sentuhan kulit-ke-kulit lainnya selama aktivitas seks.
HPV dapat menyebar bahkan ketika orang yang terinfeksi tidak memiliki tanda atau gejala yang terlihat.
Akankah HPV menyebabkan masalah kesehatan bagi saya?
Sebagian besar infeksi HPV benar-benar hilang dan tidak menyebabkan masalah kesehatan.
Namun, jika infeksi tidak hilang dengan sendirinya, adalah mungkin muncul gejala HPV beberapa bulan atau bertahun-tahun setelah terinfeksi. Hal ini membuat sulit untuk mengetahui dengan pasti kapan kita terinfeksi.
Infeksi HPV yang lama dapat menyebabkan kutil kelamin atau beberapa jenis kanker. Tidak diketahui mengapa beberapa orang bermasalah dalam hal kesehatan akibat HPV, sementara yang lainnya tidak.
Apa saja gejala HPV?
Kebanyakan pria yang terkena HPV tidak pernah mengalami gejala dan infeksi. Umumnya akan hilang sepenuhnya dengan sendirinya. Namun, jika HPV tidak hilang, bisa menyebabkan kutil genital atau beberapa jenis kanker.
Temui dokter jika ada hal-hal yang tak umum pada seputar alat genital kita, seperti kutil atau pertumbuhan yang tidak biasa, benjolan, atau luka pada penis, skrotum, anus, mulut, atau tenggorokan kita.
Apa saja gejala kutil kelamin?
Kutil kelamin biasanya muncul sebagai benjolan kecil atau sekelompok benjolan di daerah kelamin di sekitar penis atau anus.
Kutil ini bisa saja kecil atau besar, menonjol atau rata, atau berbentuk seperti kembang kol. Kutil bisa hilang, atau tetap muncul.
Bisa pula berkembang dalam ukuran maupun jumlah. Biasanya dokter dan paramedis dapat mendiagnosis kutil kelamin hanya dengan melihat mereka. Kutil kelamin bisa kembali, bahkan setelah perawatan. Jenis HPV yang menyebabkan kutil tidak menyebabkan kanker.
Dapatkah HPV menyebabkan kanker?
Iya nih. Infeksi HPV sendiri bukan kanker, tapi bisa menyebabkan perubahan pada tubuh yang berujung kanker.
Infeksi HPV biasanya hilang sendiri namun memiliki infeksi HPV dapat menyebabkan beberapa jenis kanker berkembang. Ini termasuk kanker serviks pada wanita, kanker penis pada pria, dan kanker dubur pada wanita dan pria.
HPV juga bisa menyebabkan kanker di bagian belakang tenggorokan, termasuk dasar lidah dan amandel (disebut kanker oropharyngeal).
Semua kanker tadi disebabkan oleh infeksi HPV yang tidak hilang. Kanker berkembang sangat lambat dan mungkin tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun, atau bahkan puluhan tahun, semenjak seseorang terinfeksi HPV.
Saat ini, belum cara untuk mengetahui siapa yang hanya memiliki infeksi HPV sementara, dan siapa yang akan terkena kanker setelah mendapatkan HPV.
Seberapa umum kanker HPV pada pria?
Meskipun HPV adalah infeksi menular seksual yang paling umum, kanker HPV tidak umum terjadi pada pria.
Orang-orang tertentu lebih cenderung terkena kanker terkait HPV:
Dapatkah saya melakukan tes HPV?
- Pria dengan sistem kekebalan tubuh lemah (termasuk orang HIV) yang terinfeksi HPV lebih cenderung terkena masalah kesehatan terkait HPV.
- Pria yang melakukan seks anal lebih mungkin terkena HPV dubur dan terkena kanker dubur.
Tidak, saat ini belum ada tes HPV yang teruji untuk pria.
Tes rutin (juga disebut 'skrining') untuk memeriksa penyakit HPV atau HPV sebelum ada tanda atau gejala, tidak direkomendasikan oleh CDC untuk kanker dubur, penis, atau tenggorokan pada pria di Amerika Serikat.
Namun, beberapa penyedia layanan kesehatan menawarkan tes usap dubur kepada pria yang berisiko tinggi mengalami kanker dubur, termasuk pria dengan HIV atau pria yang melakukan seks anal.
Dapatkah HPV atau masalah kesehatan yang disebabkan oleh HPV disembuhkan?
Tidak ada pengobatan khusus untuk HPV, namun ada perawatan untuk masalah kesehatan yang disebabkan oleh HPV.
Kutil kelamin dapat diobati oleh penyedia layanan kesehatan, atau dengan obat resep. Kanker HPV terkait lebih dapat diobati bila didiagnosis dan diobati dengan segera. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.cancer.org.
Bagaimana mengurangi risiko terkena HPV?
Ada dua langkah yang dapat kita ambil untuk mengurangi risiko:
Pergilah ke dokter atau rumah sakit jika ada pertanyaan tentang sesuatu yang janggal (seperti kutil, pertumbuhan, benjolan, atau luka) pada penis, skrotum, anus, mulut atau tenggorokan pasangan kita.
Bahkan jika kita sehat, tak ada salahnya melakukan pemeriksaan untuk melihat adakah infeksi menular seksual lainnya.
Jika kita atau pasangan terkena kutil kelamin, kita harus menghindari hubungan seks sampai kutil hilang. Belum diketahui berapa lama seseorang mampu menyebarkan HPV setelah kutil hilang.
Apa pengaruh HPV bagi hubungan saya?
Infeksi HPV biasanya bersifat sementara. Seseorang mungkin pernah menderita HPV selama bertahun-tahun sebelum menyebabkan masalah kesehatan.
Jika kita atau pasangan kita didiagnosis dengan penyakit terkait HPV, tidak ada cara untuk mengetahui berapa lama kita terkena HPV, apakah pasangan kita tertular HPV, atau apakah kita menularkan HPV kepada pasangan kita.
HPV belum tentu menjadi tanda bahwa salah satu dari pasangan pernah selingkuh.