Advertorial

Suaminya Menjadi Korban Lion Air JT 610, Helda Bingung Menjelaskan kepada Anak-Anaknya yang Masih Kecil

Afif Khoirul M
Adrie Saputra
Afif Khoirul M
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Salah satunya adalah Ibnu Hantoro (33) dokter muda lulusan Universitas Indonesia 2011 ini juga menjadi korban insiden tersebut.
Salah satunya adalah Ibnu Hantoro (33) dokter muda lulusan Universitas Indonesia 2011 ini juga menjadi korban insiden tersebut.

Intisari-online.com - Pada hari Senin (29/10/2018), menjadi salah satu peristiwa kelam yang dialami maskapai penerbangan Indonesia.

Peristiwa nahas dialami oleh pesawat Lion Air JT-610 dalam perjalanan Jakarta menuju Pangkal Pinang.

Pada pukul 6.33 pagi pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak dan terakhir diketahui pesawat tersebut berakhir di lautan.

Badan SAR Nasional, melakukan pencarian ke perairan Karawang, lokasi diduga jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Baca Juga : Cerita Nelayan Lihat Pesawat Terbang Miring di Lokasi Jatuhnya Lion Air, Perahunya Terdorong Kencang oleh Gelombang

Dari hasil pencarian hingga saat ini, puing-puing pesawat, benda-benda hingga tubuh korban ditemukan.

Salah satunya adalah Ibnu Hantoro (33) dokter muda lulusan Universitas Indonesia 2011 ini juga menjadi korban insiden tersebut.

Ibnu terbang dari Jakarta ke Pangkal Pinang untuk menjadi dokter spesialis di sebuah RSUD Pangkal Pinang.

Namun sayang nasibnya harus berakhir dalam insiden 29/10 tersebut.

Baca Juga : Proses Evakuasi Korban Lion Air JT 610 Dibantu Denjaka TNI AL, Yuk Intip Kekuatan Pasukan Antiteror Ini

Melansir Kompas, saat berkunjung ke rumahnya, di Jalan Pelni, Blok C, Sukmajaya, Depok, Helda Aprilia (31) istri Ibnu menceritakan kesedihannya.

Helda yang tidak tahu mengenai kondisi suaminya kini, hanya bisa tegar dengan mata sayu sembab bekas tangisan di wajahnya.

Satu-satunya yang ditinggalkan Ibnu pada Helda adalah sosok buah hati Frisa (4) dan anak bungsunya yang baru berusia 1,5 tahun.

Seperti dikutip dari Kompas, Helda menyebut suaminya adalah sosok penyayang keluarga, khususnya pada anak-anaknya.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

"Dia sayang dan sangat perhatian pada anak-anaknya, tiap di Pangkal Pinang juga sering video call sama anak-anak," ucap Helda.

Saat suaminya pergi ke Pangkal Pinang, anak pertama mereka menanti-nanti kepulangan sang ayah.

"Tiap saya bilang ayah mau pulang, anak saya Farisa pasti nunggu di depan pintu terus peluk ayahnya," ucap Helda.

Sampai saat ini, Farisa juga belum mengetahui bahwa ayahnya adalah korban dari maskapai Lion Air yang jatuh.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Hal yang paling berat bagi Helda ke depan adalah menjelaskan keberadaan ayahnya pada anak mereka.

"Saya bingung kasih tahu anak saya gimana, karena anak saya tahunya bapaknya masih tugas di Pangkal Pinang," ucap Helda, sambil menahan tangis.

Apalagi, suaminya sudah berjanji mengajak anak mereka liburan pada Desember mendatang.

"Dia berencana jalan sama kami berempat Desember ya Allah, (untuk) ajak main anak-anak," ucap Helda menambahkan.

Selain Helda, paman Ibnu Edy Sukmajaya juga memberikan keterangannya mengenai kepergian Ibnu dengan pesawat Lion Air JT 610, seperti dikutip dari Tribun Jakarta.

Menurutnya, Ibnu mengatakan dalam masa pengabdian wajib kerja spesialis yang merupakan kewajiban yang harus dilakoninya.

Hingga kini keluarganya belum meenerima kabar mengenai kondisi Ibnu, namun keluarga besarnya mulai mengadakan doa bersama atas musibah yang terjadi ini.

Beberapa sahabat yang ikut doa bersama berharap, pihak keluarga lekas mendapat kepastian nasib Ibnu agar tidak gelisah menanti kabar.

Baca Juga : Cerita Nelayan Lihat Pesawat Terbang Miring di Lokasi Jatuhnya Lion Air, Perahunya Terdorong Kencang oleh Gelombang

Artikel Terkait