Advertorial

Cerita Pak Kasim: Tukang Becak yang Hanya Gunakan Uang Rp180 Ribu per Bulan untuk Makan dengan Istrinya

Adrie Saputra
Adrie Saputra

Editor

Semakin bertambahnya usia, kehidupan kita mungkin tidak akan maksimal lagi karena kondisi fisik yang semakin menurun.
Semakin bertambahnya usia, kehidupan kita mungkin tidak akan maksimal lagi karena kondisi fisik yang semakin menurun.

Intisari-Online.com -Semakin bertambahnya usia, kehidupan kita mungkin tidak akan maksimal lagi karena kondisi fisik yang semakin menurun.

Bagi sebagian orang, mungkin telah menyiapkan sejumlah persiapan untuk hari tuanya.

Namun pasangan suami istri yang telah lansia ini hidupnya kurang beruntung.

Kehidupansemakin susah karena salah satu dari mereka jugasakit.

Borham Kasim, 80, dan Saudah Abd Samad, 72, menyewa sebuah rumah tua di Lorong Sekolah Jalan Abdul Rahman, mereka sekarang menjalani kehidupan hanya berdua di hari-hari tua mereka karena tidak dikaruniai anak.

Baca Juga : Rumah Seorang Pria Lansia Dihancurkan Warga, Diduga Warga Kesal Karena Dia Pedofil

Menurut Borham, sisa hidup mereka sekarang hanya bisa dilanjutkan dengan bantuan dari Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) yang diterima setiap bulan.

Namun dia mengatakan, jumlahnya sangat terbataskarena hampir semua uang digunakan untuk membayar sewa rumah tua sebesar 300 ringit (Rp 1 juta).

Dia sudah lama tinggal di rumah dekat Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) (P) Sultan Abu Bakar (SAB) yang mengaku harus mengalokasikansisa uang 50 ringgit (Rp182 ribu) untuk pengeluaran mereka setiap bulan.

"Pada saat ini, saya bersyukur bahwa tetangga tidak pernah berhenti memberikan bantuan untuk membantu melanjutkan kehidupan sehari-hari."

Baca Juga : Ingat Tukang Becak yang Dijuluki Manusia Pohon? Begini Kondisi Terakhirnya

"Ketika saya masih kuat, saya telah bekerja sebagaitukang becak sementara istri saya tidak bekerja."

"Namun setelah semakin tua, sudah lebih dari 10 tahun saya berhenti bekerja," katanya.

Menurutnya, dengan kondisi kesehatan istri yang semakin menurun akibat kencing manis, dia jugaharus merawat istrinya, apalagi setelahkaki kanan Saudah telah diamputasi kurang lebih tiga tahun lalu.

"Sekarang, hanya uang tunai 50 ringgit sebulan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan kami."

"Sementara itu, makanan yang sama akan dimakan selama beberapa hari asalkan masih bagus karena perlu menghemat uang," katanya.

Baca Juga : Kisah Mengharukan Seorang Tukang Becak yang Menyumbang Uang Ratusan Juta Rupiah untuk Panti Asuhan

Sebelumnya, pasangan itu menerima kunjungan kelompok sukarelawan melalui program Ziarah Kasih Mukim Bandar 2018.

Semua pihak memberikan sumbangan untuk meringankan beban Bahrom dan istrinya serta kerja amal untuk membersihkan rumah pasangan lansia tersebut. (Adrie P. Saputra)