Advertorial
Intisari-Online.com -Kehebatan S-400 sepertinya tak pernah berhenti untuk dibicarakan.
Indiatimes.combaru-baru ini menulis, sistem rudal buatan Rusia ini bisa meluncurkan 72 rudal secara bersamaan.
Dan yang lebih mengerikan, S-400 juga bisa mengintai 36 target sekaligus.
Tak pelak lagi, S-4000 yang menjadi dambaan angkatan udara mana pun ini memang dirancang untuk menghancurkan serangan musuh dari udara.
Baca Juga : Turki Sepakat Membeli Sistem Rudal S-400 dari Rusia, NATO pun Tak Bisa Berbuat Apa-apa
Setelah Turki dan Suriah, negara selanjutnya yang kepincut senjata canggih ini adalah India.
“Kedua belah pihak (Rusia dan India) menyambut baik kesepakatan dalam kontrak,” tulis sebuah pernyataan setelah Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pengiriman sistem rudal ini, yang diperkirakan akan memakan ongkos lebih dari 5 miliar dolar AS (sekitar Rp76 trilun), akan dimulai persis 24 bulan sejak penandatanganan diteken.
India berharap, dengan sistem rudal buatan Rusia pihaknya bisa memukul mundur serangan udara yang dilancarkan dua musuk utamanya: Pakistan dan China.
Selain itu, penandatanganan ini juga dianggap penting mengingat China juga telah menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk mendapatkan sistem rudal yang sama.
“Ini adalah sistem senjata paling mematikan di dunia dan menyediakan empat jenis pertahanan udara berlapis yang berbeda,” ujar Wakil Marsekal Udara (Purnawirawan) Manmohan Bahadur.
Bagaimanapun juga, upaya India mendatangkan S-400 tidak semudah yang dibayangkan.
Akibat penandatanganan itu, negara Asia Selatan itu kini berada di bawah ancaman sanksi Amerika (CAATSA) yang telah menarget Iran, Korea Utara, dan Rusia.
Meski begitu, India sudah bilang ke Amerika ikhwan pentingnya mendapatkan sistem rudal ini.
Pada 1999, sistem rudal ini diujicoba untuk pertama kalinya di sekitar Kapustin Yar (wilayah Astrakhan).
Uji coba paling sukses terjadi pada 2000-an dan benar-benar dioperasikan sejak April 2007.
S-400 didasarkan pada kompleksitas rudal pertahanan S-300PMU2.
Menurut ahli, sistem rudal S-400 terdiri atas pos kontrol tempur, radar canggih untuk mendeteksi target udara, 6-8 sistem rudal pertahanan udara, sistem dukungan teknis, kendaraan pengangkut, dan simulator pelatihan.
Baca Juga : Bukan Hanya di Indonesia, Nama Bung Karno Menggema Hingga Pakistan, Sampai Dijadikan Nama Jalan
S-400 juga bisa ditambah dengan radar ketinggian dan tower bergerak yang berfungsi sebagai antena.
Jangkauan pendeteksiannya mencapai 600 km, sementara rentang kerusakan yang dihasilkannya bisa mencapai 5 – 60 km.
Jika melihat keampuhannya itu, siapa yang tidak tertarik untuk membeli--atau paling tidak membicarakan--sistem rudal S-400 buatan Rusia itu?