Intisari-Online.com – Per Jumat 5 Oktober 2018, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informas dan HUmas BNPB menyampaikan korban meninggal gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, bertambah menjadi 1.571 orang.
Mayoritas, koran di temukan di Kota Teluk, Palu.
Sebagian besar korban gempa meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Perkembangan informasi seputar gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala terus muncul.
Baca Juga : Usai Gempa di Palu, Muncul Fenomena Tanah Bergerak yang Sebabkan Bangunan Hingga Tiang Listrik Terseret
Di antaranya perihal fenomena likuifaksi yang sempat muncul beberapa waktu lalu.
Melalui akun twitternya @Sutopo_PN , Sutopo sempat mengunggah video pada Minggu, (29/9/218), yang merekam fenomena tersebut di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dekat perbatasan Palu.
Munculnya lumpur dari permukaan tanah yang menyebabkan amblasnya bangunan dan pohon di Kabupaten Sigi dekat perbatasan Palu akibat gempa 7,4 SR adalah fenomena likuifaksi (liquefaction) Likuifaksi adalah tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan. pic.twitter.com/uxTODECMEX
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) 29 September 2018
Video tersebut menunjukkan , tanah yang telah menjadi lumpur bergerak menyeret benda-benda di atasnya.
Pohon, rumah, hingga tiang listrik pun hanyut terbawa lumpur akibat gempa berkekuatan 7,4 SR yang terjadi pada JUmat 28 September 2018 itu.
Source | : | tribunnews,Tribunjabar.co.id |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR