Advertorial

Rupiah Melemah di Angka Rp15.182, Krisis di Italia Disebut sebagai Salah Satu Penyebabnya

Moh. Habib Asyhad
Tatik Ariyani
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Kurs referensi Jisdor USD-IDR memperlihatkan kurs rupiah terhadap dollar AS ada pada nilai Rp15.182 per dollar AS pada tanggal 5 Oktober 2018.
Kurs referensi Jisdor USD-IDR memperlihatkan kurs rupiah terhadap dollar AS ada pada nilai Rp15.182 per dollar AS pada tanggal 5 Oktober 2018.

Intisari-Online.com - Kurs rupiah mengalami penurunanterhadap dollar AS pada Jumat (5/10).

Kurs referensi Jakarta Interbank Spor Dollar Rate (Jisdor) USD-IDR memperlihatkan kurs rupiah terhadap dollar AS ada pada nilai Rp15.182 per dollar AS pada tanggal 5 Oktober 2018.

Nilai ini turun dibandingkan hari sebelumnya, yaitu pada Rp15.133 per dollar AS.

Baca Juga : Rupiah Capai Titik Terburuk, Pengamat: Angka Boleh Sama, tapi Kondisi Jauh Berbeda dengan Krismon 1998

Baca Juga : HUT TNI 2018: 5 Alutsista Tercanggih yang Dimiliki Indonesia, Bikin Lawan Gentar

Dikutip dari kontan.co.id, hal ini disebabkan oleh kenaikan imbal hasil US Treasury dan pengaruh krisis yang terjadi di Italia.

Kemarin, kurs spot rupiah melemah 0,69% ke Rp 15.179 per dollar AS.

Sejalan, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia turun 0,29% ke Rp15.133 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mangatakan, rupiah terseret keperkasaan dollar AS setelah data ekonomi AS yang dirilis Rabu (3/10) positif.

Baca Juga : Praktikkan Tradisi Keluarga, Ibu Ini Ditangkap saat Akan 'Mengadopsi' Seorang Bayi Secara Online

Hasil tersebut kian memperkuat rencana The Federal Reserve menaikkan suku bunga di Desember nanti.

Analisis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menambahkan, krisis politik di Italia akibat defisit anggaran pemerintah juga menekan posisi euro.

Keputusan Italia untuk menjaga defisit anggarannya di bawah 3% mencegah pelemahan lebih lanjut mata uang euro terhadap dollar AS.

Kenaikan data factory orders di AS sebesar 2,3% (bulan ke bulan/mom) di bulan Agustus atau lebih tinggi dari konsensus sebesar 2,1% (mom) semakin memperkuat kepercayaan investor bahwa ekonomi AS kian baik.

Baca Juga : Anatoly Moskvin, Kolektor 29 Mayat dan Penjarah 750 Kuburan: Aku Ingin Berkomunikasi dengan Mereka

Situasi ini memicu kenaikan permintaan dollar AS.

Di sisi lain, mata uangemerging market(pasar berkembang)tak lagi menarik.

"Para pelaku pasar mulai memandang dollar AS menjadi satu-satunya mata uang yang masih aman dan punya prospek positif," terang Reny, kemarin.

Ia memprediksikan, rupiah bergeraksidewaysdan cenderung melemah ke kisaran Rp 15.098-Rp 15.189 per dollar AS.

Sementara prediksi Faisyal, rupiah bergerak di rentang Rp 15.100-Rp 15.250 per dollar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Juga : HUT TNI dan Tugas Berat Ambil Alih Ruang Udara Indonesia yang Sudah Dikontrol oleh Singapura dan Australia

Artikel Terkait