Advertorial

Pesawat Il-20 Ditembak Jatuh Israel, Rusia Akan 'Balas Dendam' dengan Cara Ini

Tatik Ariyani
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Pengumuman itu datang kurang dari sebulan setelah pesawat Il-20 Rusia yang membawa 14 tentara Rusia ditembak jatuh di provinsi Latakia, Suriah.
Pengumuman itu datang kurang dari sebulan setelah pesawat Il-20 Rusia yang membawa 14 tentara Rusia ditembak jatuh di provinsi Latakia, Suriah.

Intisari-Online.com - Vladimir Mikheyev, wakil direktur pertama KRET, mengatakan kepada media pemerintah bahwa Rusia akan melacak bukti dugaan serangan Israel sekaligus untuk memperkuat sistem pelacaknya di langit dari Suriah ke Eropa.

Pengumuman itu datang kurang dari sebulan setelah pesawat Il-20 Rusia yang membawa 14 tentara Rusia ditembak jatuh di provinsi Latakia, Suriah.

Rusia menyalahkan Israel atas serangan tersebut dan menganggap Teheran bertanggung jawab karena menciptakan situasi berbahaya dengan melakukan serangan mendadak di Suriah.

Serangan itu membuat pesawat pengintai Soviet secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh sistem Pertahanan Udara Suriah.

Baca Juga : Pesawatnya Ditembak Jatuh Israel, Rusia Langsung Gelontorkan Sistem Pertahanan Udara Tercanggih untuk Suriah

Mikheyev mengatakan bahwa sistem yang mampu memerangi senjata yang akan digunakan oleh Israel untuk menargetkan objek di wilayah tersebut, akan ditambahkan ke sistem perlindungan radar konvensional.

Selain itu, sistem dan fasilitas akan diletakkan pada tempat yang akan memblokir semua sistem danberarti akanmengendalikan pengelompokan penerbangan dan kapal.

Dengan sistem itu, Rusia akan tahu bahwa seseorang telah memasuki wilayah udara di daerah tersebut, juga pesawat yang hanya beroperasi di suatu landasan, baik di Israel, Arab Saudi maupun sejauh Eropa.

Menurut wakil direktur, sistem bekerja dengan menetapkan nomor target ke pesawat sebelum menentukan pilihan.

Baca Juga : Anthonius, Petugas ATC yang Korbankan Nyawa Demi Pastikan Pesawat Berhasil Lepas Landas saat Gempa Donggala Mengguncang

Ini termasuk pengintaian radio-elektronik,peredam elektronik, bahkan mereka dapat melihat situasi yang kritis, misalnya tembakan sampai efeknya.

Serangan minggu lalu di Latakia telah memperburuk ketegangan yang ada karena hanya terjadi sehari setelah para pemimpin Rusia dan Turki setuju untuk membentuk zona demiliterisasi di provinsi Suriah Idlib.

Rusia menjanjikan pembalasan atas Israel karena menembak jatuh pesawat Il-20.

Kantor berita RIA melaporkan bahwa kementerian Rusia menuduh pilot Israel menempatkan pesawat Rusia di jalur rudal Suriah.

Saat itu, jet tempur Israel sedang melakukan serangan udara terhadap sasaran Suriah dan hanya memberi peringatan satu menit kepada Moskow.

Namun, satu menit tidaklah cukup bagi pesawat Rusia untuk selamat.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengomentari insiden itu, dan mengatakan, "Sebagai hasil dari tindakan tak bertanggung jawab dari militer Israel, 15 personel layanan Rusia tewas."

Hal itu benar-benar tidak sesuai dengan semangat kemitraan Rusia-Israel.

"Kami berhak mengambil tindakan yang sepadan sebagai jawaban," tambahnya.

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Data Terbaru BNPB Catat Ada 48 Orang Meninggal Dunia

Artikel Terkait