Advertorial

Kisah Pengebom Uzur TU-95 Rusia yang Bikin Amerika Panik Sampai Mengirim Jet Siluman F-22

Yoyok Prima Maulana

Editor

Amerika mendeteksi TU-95 Bear yang dikawal 2 jet tempur canggih SU-35 kembali melintas di wilayah Amerika dan Kanada.
Amerika mendeteksi TU-95 Bear yang dikawal 2 jet tempur canggih SU-35 kembali melintas di wilayah Amerika dan Kanada.

Intisari-online.com - Pesawat pengebom Rusia TU-95 Bear yang bisa membawa bom nuklir beberapa kali terdeteksi terbang di Alaska, wilayah Amerika Serikat.

Setelah Mei lalu terpergok militer Amerika, kini kasus tersebut kembali terulang.

Seperti dilansir dari AFP (14/19), pemerintah Amerika sampai melancarkan nota protes ke Rusia.

Pasalnya mereka mendeteksi TU-95 Bear yang dikawal 2 jet tempur canggih SU-35 kembali melintas di wilayah Amerika dan Kanada pada pekan ini.

Baca Juga : Tu-95, Pengebom Nuklir Rusia Paling Sangar yang Gemar Gentayangan Menerobos Wilayah Lawan

Bahkan Komando Pertahanan Udara Amerika Utara (NORAD) sampai mengerahkan jet tempur siluman F-22 Raptor untuk menempelnya.

F-22 Raptor mengikuti pesawat Rusia itu hingga mereka keluar dari zona identifikasi pertahanan nasional, yang mencakup 320 kilometer dari Alaska.

Dalam keterangannya, Rusia berkeyakinan bahwa pesawat mereka tidak melanggar wilayah Amerika maupun Kanada.

Baca Juga : Rusia Siapkan Pesawat Pengebom Nuklir Blackjack Senilai Rp3,5 Triliun, NATO dan AS pun Langsung Ketar-ketir

TU-95dan Sukhoi itu sedang mengikuti latihan perang Rusia, Vostok-2018, yang diikuti 300.000 pasukan di kawasan timur Siberia.

"Saya tidak yakin pesawat tersebut ikut Vostok-2018 meski saat ini latihan itu sedang berlangsung," kata Komandan NORAD Jenderal Terrence O'Shaughnessy.

Mei lalu, jet tempur AS juga mencegat dua bomber Rusia di kawasan udara sebelah barat Alaska.

Kejadian yang sama juga terjadi di April 2017. Tu-95 terlihat di tiga tempat. Dua terlihat di dekat Aleutian dan satu pesawat berada di daratan utama Alaska sert Kanada.

Begitu ngerinya Amerika terhadap TU-95 Bear sebenarnya sebuah ironi.

Baca Juga : Tupolev PAK-DA Pengebom Nuklir Siluman Rusia, Malaikat Maut yang Bikin Gentar Negara Barat

Pasalnya pesawat tersebut sudah sangat tua, berumur 60 tahun.

Artinya, Amerika sampai menerbangkan pesawat silumannya yang paling canggih dan mahal untuk mencegat pesawat uzur.

Namun sebenarnya wajar Amerika bersikap seperti itu.

Terlihat seperti pesawat dari zaman prasejarah, TU-95 masih sangat berbahaya.

Ia mampu terbang sangat jauh dan mampu membawa banyak bom dan rudal nuklir.

Meski bukan pesawat siluman dan mudah terdeteksi radar, TU-95 mampu membawa rudal nuklir jarak jauh sehingga tak perlu mendekati zona pertahanan lawan untuk melepaskan rudal nuklirnya.

Itulah kenapa hampir semua negara Barat khawatir saat mendeteksi TU-95 mendekati wilayah mereka.

TU-95 sendiri merupakan kepanjangan dari Tupolev Tu-95.

ia adalah sebuah pesawat pengebom strategis dengan empat mesin turboprop berkapasitas besar.

Pertama kali diterbangkan pada1952, Tu-95 memasuki dinas dengan Angkatan Udara Soviet pada 1956.

Ia juga direncanakan untuk tetap memperkuat Angkatan Udara Rusia sampai 2040.

Baca Juga : Gawat Pengebom Nuklir Tu-160 Rusia Berpangkalan di Arktik, Jarak Menyerang ke AS pun Jadi Makin Dekat

Artikel Terkait