Intisari-Online.com – Pada tahun 1665 kota Cambridge diserang wabah pes. Sekolah-sekolah ditutup. Penduduknya mengungsi. Pelajar-pelajar dan mahasiswanya kembali ke daerah asal masing-masing. Demikian pula dengan Isaac Newton, mahasiswa tingkat doktoral, yang berusia 23 tahun itu.
Isaac Newton kembali ke pedalaman. Sesuai dengan watak yang selalu ingin mencoba dan menemukan, di pedalaman ia bekerja terus.
Pada suata malam setelah menghabiskan berpuluh-puluh lembar kertas untuk corat-coret, Newton berjalan-jalan menyejukkan diri dikebun apel. Buahnya tengah bermasakan. Sebuah apel tiba-tiba jatuh tepat didepannya. Newton terhenti.
Buah apel jatuh, memang hal biasa yang telah banyak kali ia lihat. Tetapi justru ketika itu Newton menengok keatas. Bulan baru muncul dari gumpalan awan. Seketika timbul kilasan pertanyaan dalam pikiran Newton: “Buah apel lepas dari tangkai jatuh kebumi. Mengapa bulan tidak?"
Baca Juga : Baru Berumur 3 Tahun, Gadis Ini Punya IQ Lebih Tinggi dari Einstein dan Hawking
Dari kilasan pertanyaan inilah nantinya, setelah mengalami proses pengamatan dan pemikiran lama, diketemukan hukum gaya tarik umum yang sangat terkenal itu.
Newton dan Bernoulli
Perdjalanan hidup Sir Isaac Newton sebagai ahli pengetahuan memang sangat gemilang. Tidak hanya karena jumlah penemuannya yang sangat besar, tetapi juga karena mudahnya penemuan-penemuan itu diperoleh.
Umur 23 tahun selagi masih sarjana muda ia telah menemukan Teori Binomial. Dalam empat tahun berikutnya ia menemukan Ilmu Hitung Differensial, Hukum-hukum Dasar Mekanika Klasik, dan Teori Warna. Lulus ujian sar jana pada waktu umur 27 tahun, langsung diangkat jadi Guru Besar Matematika.
Baca Juga : Menjadi 'Jenius' dengan 'Meminjam' Tubuh Einstein, Bagaimana Caranya?
Selanjutnya penemuan demi penemuan terus-menerus ia lakukan sehingga jumlah sumbangannya, terutama dalam lapangan Optika dan Mekanika, masih lebih banyak dari sumbangan seluruh ahli pengetahuan-ahli pengetahuan sezamannya dalam lapangan itu.
Menurut Einstein, bagi Newton rahasia alam itu bagai buku sudah terbuka, dimana ia tinggal membacanya saja. Buah apel yang jatuh merupakan suatu contoh.
Ada contoh lain. Pada akhir tahun 1696 John Bernouilli, ahli fisika-matematika kenamaan Perancis, mendapatkan dua buah soal matematika yang sangat sulit. la yakin bahwa soal itu hampir tidak mungkin diselesaikan.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR