Kalender Hijriyah banyak dipakai oleh masyarakat pesisir yang pengaruh Islamnya kuat, kalender Saka banyak digunakan oleh masyarakat Jawa pedalaman.
Baca juga: Demi Rakyatnya, Mahathir Larang Investor China Beli Tanah di Malaysia
Rupanya Sultan Agung ingin mempersatukan masyarakat Jawa yang pada waktu itu agak terpecah antara kaum Abangan (Kejawen) dan Putihan (Islam).
Dalam kepecayaan Kejawen, bulan Suro memang dianggap istimewa.
Muhammad Sholikhin dalam buku Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa menjelaskan, penganut Kejawen percaya bulan tersebut merupakan bulan kedatangan Aji Saka ke Pulau Jawa.
Aji Saka kemudian membebaskan rakyat Jawa dari cengkeraman mahluk gaib raksasa.
Baca juga: Ini Jawaban Mengapa Pria Sering Mengakhiri Hubungan Saat Wanita Mulai Jatuh Cinta
Selain itu bulan ini juga dipercayai sebagai bulan kelahiran huruf Jawa.
Kepercayaan tersebut ternyata terus turun menurun hingga saat ini.
Bahkan sebagian kalangan menganggap bulan Suro, terutama malam 1 Suro punya nilai mistis tersendiri atau cenderung dianggap angker.
Malam 1 Suro 2018 akan diperingati pada Senin 10 September malam sebab 1 Muharam jatuh pada Selasa 11 September.
Baca juga: Ciri-ciri Tahi Lalat Pembawa Berkat
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR