Advertorial
Intisari-Online.com - Sebelum gelaran Asian Games 2018 berlangsung, Wisma AtletJakabaring Sport City Center di Palembangtelah dipersiapkan semaksimal mungkin untuk menyambutpara atlet.
Wisma Atlet Jakabaring diibaratkan menyambangi hotel berklasifikasi bintang tiga karena kualitas bangunan, infrastruktur dan fasilitas penunjang.
Dilansir dari Kompas.com, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan bahwa Wisma Atlet Jakabaring dapat menampung hingga 2.000 atlet dan ofisial dalam 8 menara yang mencakup 5 menara baru dan 3 menara lama.
Masing-masing unit dilengkapi dengan tiga tempat tidur, kamar mandi, pengatur suhu udara, lemari pakaian, lemari pendingin, jaringan telepon, serta meja dan kursi.
Baca Juga:Ingat! Mulai Hari Ini Sudah Tidak Ada Lagi Solar Murni di SPBU
Baca Juga:Viral, Siswi SMK Berusia 17 Tahun Dinikahi Bocah SD Berumur 13 Tahun
Selain itu juga ada aula makan atau dining hall dengan kapasitas 2.500 orang.
Basuki berkata bahwa seluruh perlengkapan, termasuk furniture semuanya diganti dengan yang baru.
Selain wisma atlet, Kementerian PuPR juga membangun venue, infrastruktur, fasilitas penunjang serta penataan kawasan.
Baca Juga:Banyak yang Salah Kira, Hartono Mall Bukan Milik Keluarga Djarum tapi Pengusaha Sukses Asal Solo
Seluruh pekerjaan membangun, merenovasi venue dan menata kawasan Jakabaring Sport City Center ini menelan dana hingga Rp600 miliar.
Dikutip dari Kompas.com, dua atlet kano asal Singapura, Tian Ghee Terence Ong dan Barath Kumar S, bahkan mengaku puas dengan pelayanan dan fasilitas Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC).
Tian Ghee mengatakan bahwa makanan dan minuman yang tersedia di wima atlet selama Asian Games 2018 sangat baik dan menunjang performa atlet, dengan menu makanan yang dikelola dengan sangat baik.
Vice Director Catering Department Inasgoc, Yooky Tjahrial, menyebut pengelolaan makanan di wisma atlet memang ditangani sangat serius dan profesional.
Yooky menyebut ada 1.200 orang di dapur yang bekerja menyediakan makanan selama 20 jam non stop setiap harinya.
Barath Kumar juga menyebut tenaga medis yang tersedia di wisma atlet sangat bagus.
Kumar menambahkan bahwa layanan fisioterapi yang tersedia sangat efektif karena membantu atlet untuk menunjukkan performa dan pergerakan bagus.
Ketika malam, beberapa pertunjukan musik maupun permainan untuk memanjakan para atlet dari berbagai kontingen juga diadakan.
Hal tersebut juga mendapat pujian dari Komite Olimpiade Taiwan, Chen Li-Shan.
Mendapatkan tanggapan positif tentang penyelenggaraan Asian Games 2018 tentu sangat berarti bagi Indonesia, terlebih persiapan yang dilakukan hanya dalam waktu dua tahun.