Intisari-Online.com - Pertumbuhan kubah lava di Gunung Merapi terus menjadi perhatian utama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
Data yang dirilis oleh BPPTKG Yogyakarta menyebutkan terhitung dari tanggal 18 hingga 26 Agustus 2018, volume kubah lava mencapai 36.000 m3 dengan pertumbuhan volume perhari sebesar 4.000 m3.
Angka pertumbuhan tersebut masih dikategorikan sebagai laju pertumbuhan rendah dan posisi kubah lava dikategorikan stabil.
Dilansir dari Kompas, kubah lava tersebut diperkirakan muncul sekitar tanggal 11 Agustus 2018, diawali dengan gempa embusan besar.
Baca Juga: Kisah Lici Murniati, Pemilik Darah Rhesus Negatif yang Sangat Langka
Baca Juga: Susahnya Jadi Pria Turki, Harus Terlihat Macho dan Tak Boleh Tunjukkan Kasih Sayang Hingga Tangisan
Ketika dilakukan pengambilan foto udara, hasil menunjukkan adanya material baru yang dipastikan sebagai kubah lava yang terbentuk setelah erupsi tahun 2010.
Dilansir dari laman Tribunnews, pada hari Senin (27/8/2018), posisi kubah lava diketahui sudah berada di bibir kawah sisi sebelah utara.
Beruntung, di sisi utara masih terdapat dinding kawah yang mampu menahan apabila kubah lava tiba-tiba runtuh.
Namun, apabila kubah yang runtuh mengalir ke sisi tenggara, maka dikhawatirkan dapat mengarah ke sungai Gendol.
Baca Juga: Inilah Hanifan Yudani, Peraih Medali Emas yang Ajak Jokowi dan Prabowo Berpelukan
Hingga kini, status Gunung Merapi masih waspada level II.
Penduduk tidak diperkenankan untuk beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak.
Source | : | nationalgeographic.grid.id |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR