Advertorial

Untuk Kali Pertama Sejak 1970 China Absen Isi Podium Tunggal Putra Bulutangkis Asian Games, Kok Bisa?

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Pebulutangkis nomor lima dunia Chen Yufei dan peringkat ketujuh, He Bingjiao juga gagal mencapai empat besar di tunggal putri.
Pebulutangkis nomor lima dunia Chen Yufei dan peringkat ketujuh, He Bingjiao juga gagal mencapai empat besar di tunggal putri.

Intisari-Online.com- Untuk pertama kalinya sejak tahun 1970, Cina tidak akan memiliki pemain tunggal untuk bulutangkis di podium Asian Games 2018.

Sementara itusaingan-saingan dari negara lain nampaknya telah mengalami peningkatan kualitas yang baik.

Dilansir dari Thestar.com, Senin (27/8/2018), sebenarnya China memiliki dua pemain top 10, namun tidak dapat mencapai empat besar.

Shi Yuqi, pemain bulutangkis unggulan dipukul pada putaran pertama oleh Jonatan Christie dari Indonesia.

Baca Juga:Tetangga Keluhkan Halaman Rumah Sebuah Keluarga yang Sangat Kotor, Mereka Makin Miris Saat Melihat Dalamnya

Sementara oleh pebulutangkis Indonesia, Sinisuka Ginting, Chen Long yang juara Olimpiade telah dikalahkan di perempat final.

Pebulutangkis nomor lima dunia Chen Yufei dan peringkat ketujuh, He Bingjiao juga gagal mencapai empat besar di tunggal putri.

Hal itu membuat China tak memiliki peluang untuk meraih medali pada kategori tunggal.

Pebulutangkis nomor satu dunia Tai Tzu Ying dari Taiwan dan peraih medali perak Olimpiade perak Pusarla Sindhu akan bersaing memperebutkan emas untuk kategori tunggal putri.

Baca Juga:Jonatan Christie Dapat Kartu Kuning dalam Bulutangkis Asian Games 2018, Ada Kartu Merah dan Kartu Hitam Juga Lho

Sementara Christie mencapai final tunggal putra melawan Chou Tienchen dari Taiwan.

"Badminton telah menjadi olahraga populer di negara-negara Asia," kata Nehwal, pebulutangkis India yang berhasil memenangkan perunggu di Asian Games setelah kalah di penyisihan semifinal.

Peserta dari negara-negara lain juga tengah berusaha memperbaiki kualitas bermainnya terus menerus dan itu bukanlah hal yang mudah.

Namun untuk China peningkatan kualitas itu sepertinya tidak terlalu nampak terlihat.

Baca Juga:Bertaruh Nyawa, 21 Orang Ini Hadapi 10.000 Musuh dalam Pertempuran Saragarhi

Empat tahun setelah memenangkan semua lima gelar di Olimpiade London, China hanya dapat memperoleh dua medali emas dan satu perunggu di Rio 2016.

Itu adalah hasil terendah mereka di Olimpiade selama 20 tahun terakhir.

Lebih lanjut, Nehwal juga mengatakan bahwa semua pemain dari negara manapun di Asian Games ini telah bermain dengan sangat baik, hanya saja China tidak tampil secara konsisten layaknya negara lain.

Baca Juga:Aprilia Manganang, Pevoli Andalan Indonesia di Asian Games 2018 yang Pernah Diragukan Status Kelaminnya

Artikel Terkait