Baca juga: Resmi! Fatwa MUI untuk Vaksin MR: Mengandung Babi Tapi Boleh Digunakan, Ini Alasannya
Padahal, kata dia, mereka sudah dimakamkan sejak tiga sampai 5 tahun terakhir.
“Ada 5 jenazah di mana kain kafannya itu utuh, itu usianya sekitar 3-5 tahun. Kain mori masih bisa diangkat,” ujarnya.
Suyono tidak tahu mengapa sejumlah kain mori tidak rusak meski sudah dikubur selama beberapa tahun. Namun hal itu, kata dia, mungkin saja terjadi.
“Kain mori itu tidak bau,” ucapnya.
Dalam tiap pemindahan jenazah harus disertai dengan ketelitian. Suyono ingin agar tidak ada jenazah yang tertukar dengan ketika dimakamkan kembali.
“Sebelum pembongkaran ada ritual doa bersama. Dibongkar, lalu dicek lagi,” tambahnya.
Di area makam lama, setidaknya ada 1.100 hingga 1.200 jenazah yang dimakamkan di area seluas 5.300 meter persegi itu.
Sebagian besar dari jenazah itu memiliki ahli waris. Mereka mayoritas tinggal di Klampisan dan kampung tetangga.
Untuk proses pemindahan, pihak paguyuban makam menerjunkan puluhan pekerja. Ada yang bertugas membongkar liang lahat hingga memindahkannya ke tempat yang baru.
Luas areal pemakaman yang baru berjarak 50 meter dari lokasi pemakaman yang lama. Di tempat yang baru, luas makam mencapai 12.000 meter persegi. (Nazar Nurdin)
(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Cerita Pekerja Relokasi Makam untuk Jalan Tol, Mulai Temukan Gigi Emas hingga Kain Kafan Utuh")
Baca juga: Alami Masalah Finansial dan Nyaris Bangkrut, PM Malaysia Minta Bantuan ke China
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR