Advertorial
Intisari-Online.com - Ini adalah kisah Tereza Burki dari Lennox Gardens, Chelsea, Inggris.
Janda berusia 47 tahun itu sukses menuntut sebuah biro kencan bernama Seventy Thirty.
Dalam pengadilan tinggi di Inggris, hakim memutuskan Tereza mendapat ganti rugi sebesar 12.600 poundsterling atau Rp252 juta.
Keputusan hakim itu sebagai ganti rugi kegagalan biro kencan menemukan ‘pria impian’ Tereza.
Baca juga:Jose Mujica, Presiden Termiskin di Dunia yang Tak Peduli dengan Penampilan
“Gertrude Stein mengejek siapapun yang mengatakan uang tidak bisa membeli kebahagiaan tidak tahu dimana tokonya,” kata Hakim Richard Parkes QC.
Hakim itu menambahkan, dalam kasus ini adalah tentang seorang wanita mencari kebahagiaan romantis.
Wanita itu mengatakan dirinya dijebak berbelanja di tempat yang salah, membayar sejumlah besar uang kepada sebuah biro kencan.
Dimana menurut sang wanita, biro kencan menjanjikan tetapi gagal menghasilan barang bagus.
Baca juga:Demi Habisi Pasukan Nazi, Sniper Wanita Rusia Harus ‘Tidur’ Bersama Mayat Selama Berhari-hari
Menguatkan tuntutan Tereza, hakim memerintahkan biro itu, kemudian manajernya Lemarc Thomas, bersalah karena menyesatkan.
Utamanya karena di biro itu hanya ada 100 anggota aktif mencari cinta tetapi perusahaan membesar-besarkannya dengan menulis 7.000 orang di bukunya.
“Seorang anggota dari 100 pria aktif tidak dapat dipandang dari segi apapun digambarkan sebagai sebuah angka substansial,” kata Hakim Richard lagi.
Karena itu, gambaran yang dibuat oleh Lemarc Thomas adalah salah dan menyesatkan.
Baca juga:Per Juli 2018, Utang Pemerintah Rp4.253 Triliun Sementara APBN Defisit Rp151,3 Triliun
Disebutkan, Tereza Burki sudah terdaftar di biro kencan itu sejak 2014.
Dalam pencarian ‘pria impian’, yang kaca dan punya banyak rumah, ia juga mencari seseorang yang bersedia memiliki anak bersamanya.
Nah, Tereza Burki sudah mendapatkan tiga anak pada saat itu.
Cemas akan berlalunya waktu untuk mendapatkan anak lainnya, ia merasa sangat putus asa dan kecewa oleh kenyataan bahwa klaim Lemarc Thomas untuk pelayanan tidak menjadi kenyataan.
Disamping harus mengembalikan uang Tereza, hakim memberikan wanita itu 500 poundsterling atau Rp10 juta untuk ‘kekecewaan dan kesedihan’ yang dialaminya.
Total yang didapat oleh Tereza adalah 13.100 atau Rp 262 juta.
Hanya saja, Tereza juga diperintahkan untuk membayar Seventy Thirty sebesar 5.000 poundsterling atau Rp 100 juta.
Jumlah itu sebagai ganti kerusakan setelah tulisan yang mencelakaan di Google review akan biro kencan itu, yang digambarkan sebagai ‘sebuah penipuan’.
Hakim mengatakan ia tidak berpikir biro itu ‘benar-benar tidak jujur’.
Dilansir dari metro.co.uk, Rabu (15/8/2018), Seventy Thirty didirikan oleh Susie Ambrose.
Ia mengatakan perusahan kencan telah sukses memasangkan lebih dari 6.000 hati yang kesepian dan 63 bayi telah terlahir sejak ia mendirikan biro itu pada 2011.
“Tereza Burki menjadi anggota dengan anggapan salah tentang jumlah pria potensial yang kami kenalkan kepadanya,” kata Seventy Thirty.
Kata biro itu, Tereza berasumsi hal itu seperti kencan dunia maya, tetapi mereka adalah sebuah tempat, sebuah biro eksklusif, bukan mainstream dan pelayanan kencan dunia maya massal.
Mereka tidak berusaha memiliki ribuan anggota karena sederhananya tidak ada ribuan lajang, kaya, berprospek tinggi di luar sana.
“Tereza Burki mencemarkan Seventy Thirty, sementara hakim mengatakan kami punya sumber pasangan yang bagus untuknya,” kata Seventy Thirty.
“Sampai saat itu, ia menyatakan bahwa kami sebuah perusahaan yang tidak bereputasi dan menipu dimana itu anggapan tidak benar dan tanpa dasar.”
Seventy Thirty senang menyakinkan dan mengingatkan kliennya, keduanya berprospek dan bernilai.
Sementara perusahaan itu sudah berbisnis sejak 2001 dan ada tim psikolog dan makcomblang yang mengembangkan sebuah model kencan dengan kesuksesan besar.
“Kami benar-benar bangga akan pelayanan yang kami berikan dan banyaknya klien kami yang bahagia,” tutup Seventy Thirty.