Advertorial

Dikenal Sebagai Pilot Jagoan Nazi, Erich Hartmann Nekat Menghadap Hitler dan Melanggar Aturan yang Berisiko Ditembak Mati

Agustinus Winardi
Moh. Habib Asyhad
Agustinus Winardi
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Salah satu pilot tempur yang paling jago di antara yang terjago milik Nazi Jerman, the ace of aces, adalah Erich Hartmann.
Salah satu pilot tempur yang paling jago di antara yang terjago milik Nazi Jerman, the ace of aces, adalah Erich Hartmann.

Intisari-Online.com -Selama Perang Dunia II, angkatan udara Nazi Jerman dikenal memiliki pilot tempur tangguh yang tangguh.

Lebih dari itu, mereka juga punya prestasi luar biasa karena mampu merontokkan puluhan hingga ratusan pesawat musuh.

Ketangguhan pilot-pilot Jerman bahkan berada di atas kemampuan para pilot Sekutu maupun Uni Soviet (Rusia).

Walaupun dalam dogfight pilot-pilot Jerman kadang-kadang hanya menggunakan pesawat yang teknologinya di bawah kualitas pesawat-pesawat lawannya.

Kendati dalam PD II Nazi Jerman akhirnya kalah, peringkat ace untuk para pilot Jerman tetap berada di urutan teratas dan nama-nama pilot yang legendaris itu tetap tersohor hingga saat ini.

Salah satu pilot tempur yang paling jago di antara yang terjago, the ace of aces adalah Erich Hartmann.

Baca juga:Selain Kokain, Hitler Juga Makan Obat Perangsang, Padahal Dia Tidur di Ranjang yang Berbeda dengan Eva

Pilot muda Luftwaffe yang biasa bertempur dengan “pesawat pembawa kematian” tipe Messerschmitt iu, selama bertarung di udara telah berhasil merontokkan 352 pesawat musuh.

Berkat prestasi gilang gemilang itu Erich menjadi satu-satunya orang Jerman, bahkan satu-satunya orang di dunia yang paling banyak menjatuhkan pesawat musuh.

Di Luftwaffe sendiri sudah ada empat orang yang berhasil merontokkan 250 pesawat musuh, tapi untuk angka 300 ke atas, hanya Erich yang mampu menyandangnya.

Oleh karena itu, Erich yang kemudian mendapat penghargaan tertinggi dari Third Reich, The Knight’s Cross to the Iron Cross with Oak Leave, with Swords and Diamonds.

Saat menghadap Hitler di bungkernya untuk menerima penghargaan, Erich bahkan punya sikap sendiri.

Baca juga:Kisah Ho 229, Pesawat 'Siluman' Adolf Hitler yang Melampaui Zamannya tapi Berakhir Tragis

Sikap yang sebenarnya sangat berbahaya karena ia bisa ditembak mati para pengawal setia Hitler. Ia tak mau melepas pistolnya.

Tapi karena prestasi dan penghargaan yang akan diterima Erich demikian luar biasa, dan merupakan simbol kesetiaan total kepada Hitler, para pengawal Hitler tak bisa berbuat apa-apa.

Hitler bahkan tidak memerintahkan para pengawalnya untuk melucuti pistol yang disandang Erich di dalam sarung senjatanya.

Penghargaan tertinggi yang diberikan Jerman kepada Erich merupakan yang ke-27 dan 12 penghargaan serupa, di antaranya telah disandang oleh para pilot Luftwaffe.

Beberapa hari kemudian Erich menjelaskan kenapa dirinya nekat menyandang pistol sewaktu menghadap Hitler.

Baca juga:Meski Anti, Hitler Masih Baik Hati Terhadap Dokter dan Tentara Yahudi yang Pernah Berjasa Padanya

Dalam protokolelar (aturan standar) seorang anggota militer yang menghadap pimpinan tertinggi memang dilarang menyandang senjata apapun karena akan membahayakan keselamatan pemimpin bersangkutan.

Dalam situasi terkini pun seorang anggota militer dilarang keras menyandang senjata ketika menghadap presiden meskipun dirinya seorang berpangka jenderal.

Soal pistol yang harus disandang, bagi Erich, senjata itu melambangkan harga diri dan semangat juangnya.

Ia memberi alasan, semua itu akan runtuh jika pistol yang disandangnya dilepas saat menghadap Hitler.

Namun, berkat kehebatan dan prestasi gilang-gemilangnya, Erich tetap diperbolehkan menghadap Hitler, berseragam lengkap plus pistolnya.

Padahal, saat itu, Hitler baru saja lolos dari upaya pembunuhan dan pasukan SS pengawalnya memberlakukan peraturan sangat ketat.

Setiap prajurit yang menghadap Hitler, meskipun perwira tinggi dilarang menyandang senjata.

Akan tetapi aturan ketat itu tak berlaku bagi Erich mengingat ketika mendengar namanya saja orang sudah terkagum-kagum apalagi melihat langsung pahlawan besar Luftwaffe itu.

Artikel Terkait