Advertorial
Intisari-Online.com- Tak seperti 'summer camp' atau perkemahan musim panas biasa di belahan bumi lain, pemuda Palestina di bawah kekuasaan Hamas memiliki cerita yang berbeda.
Dibuka selama liburan musim panas di Rafah, dekat Jalur Gaza Selatan, ribuan pemuda mengikuti pelatihan bergaya militer.
Anak laki-laki berusia antara 15 dan 18 tahun dimasukkan melalui latihan militer di kamp selama seminggu.
Latihan itu termasuk menembak dengan amunisi hidup dan pelatihan keterampilan.
Baca Juga:Rumah Tua Ini Terlihat Terbengkalai dan Ditinggalkan, Namun Lihatlah Apa yang Ada di Dalamnya
Mereka juga melompat melewati lingkaran api, mengayunkan badan di atas api, dan melewati rintangan.
Tak hanya latihan fisik, para peserta juga dilatih keterampilan melakukan pertolongan pertama aksi penyelamatan.
Tidak sedikit, biasanya kamp ini diikuti sekitar 15.000 hingga 25.000 pemuda.
Menurut Al-Monitor, mereka dididik untuk nantinya mengambil bagian dalam misi militer dalam pembebasan Palestina.
Hampir senada, Israel mengatakan bahwa mereka mengindoktrinasi anak-anak muda ke dalam ideologi teroris Hamas.
Namun, sebagaimana diwartakan Newsweek, Fawzi Barhoum, seorang juru bicara Hamas menyatakan bahwa ini hanya kamp musim panas biasa untuk anak-anak yang berlangsung setiap musim panas di Gaza.
Baca Juga:Sambut HUT RI, Polisi Gratiskan Pembuatan SIM Baru, Tapi Ada Syaratnya
Lebih jauh, Hamas juga mengutuk serangan militer menggunakan anak-anak.
Mereka mengeluarkan pernyataan yang mendesak para pemimpinnya tidak mengorbankan anak-anak.
Terlepas dari apakah atau tidak pernyataan itu asli, foto menunjukkan bahwa kamp musim panas pemuda masih dilakukan di wilayah yang sangat bergejolak.
Hamas sendiri diketahui telah melakukan tiga kali perang dengan Israel sejak 2008.
Perang terakhir adalah konflik tujuh minggu pada musim panas 2014, di mana Israel menyerang wilayah pantai untuk mengganggu jaringan terowongan Hamas dan roket ke wilayah Israel.