Huawei, Perusahaan Alat Telekomunikasi Terbesar di Dunia yang Pernah Berkonflik dengan Amerika

Intisari-Online.com – Pertumbuhan Huawei sebagai salah satu produsen smartphone cukup mengejutkan. Pada tahun 2016, sebanyak 140 juta produk berupa P9 dan P9 Plus dikirimkan oleh perusahaan telekomunikasi asal Tiongkok ini untuk pasar global seperti AS dan Australia.

(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Peluncuran Huawei Honor pun disambut positif hingga menjadi smartphone terlaku di rumahnya sendiri menurut Sino-Market Research. Bagaimana tidak, pada bulan Januari 2017 saja mereka telah menjual sebanyak 2.02 juta smartphone di Tiongkok.

Ambisi besar menjadi salah satu kata tepat untuk mendiskripsikan perusahaan asal Negeri Tirai Bambu ini. Walaupun tidak setenar Apple atau Samsung dalam pasar smartphone, Huawei adalah perusahaan yang memproduksi alat telekomunikasi di dunia.

(KOMINFO dan Huawei Gelar Kerjasama Pelatihan Inovasi Aplikasi Mobile)

Mereka membuat peralatan untuk perusahaan dan bahkan mengalahkan Ericsson di tahun 2012 sehingga menempati posisi teratas. Masih banyak informasi beserta pelajaran yang bisa kita peroleh dari Huawei, berikut adalah 8 fakta menarik lainnya:

1. Ditemukan oleh pria berumur 42 tahun

Kita mengenal anak-anak muda yang menemukan perusahaan teknologinya di usia relatif muda. Sebut saja Steve Jobs yang menciptakan Apple, Bill Gates sebagai penemu Microsoft, dan Mark Zuckerberg dengan Facebook miliknya.

Beda cerita dengan Huawei. Ren Zhengfei berumur 42 tahun saat memulai perusahaan yang ditemukan pada tahun 1987 ini. Pria yang dahulu tergabung di Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok ini sempat menjabat sebagai salah satu pakar teknologi.

(Huawei P8, Smartphone dengan Kualitas Kamera Mirip DSLR)

Jadi jangan anggap pasar teknologi hanya dimulai oleh anak muda, mereka yang tua pun bisa berinovasi dan ambil bagian.

Akhirnya Ren mendirikan perusahaan swasta yang bergerak di bidang telekomunikasi. Memiliki kantor pusat di Shenzhen, Guangdong, Huawei awalnya fokus memberikan konsultasi dan pelayanan operasional di Tiongkok dan luar negeri.

Artikel Terkait