Advertorial
Intisari-Online.com- Setelah serangan Boudicca di Verulamium, Suetonius dengan cepat menyusun kembali pasukannya di West Midlands.
Boudicca dan orang-orangnya bertempur sekali lagi, tapi dia tak ditakdirkan untuk menang.
Pasukan Boudicca harus menyerang ke atas dalam keadaan lapar dan kelelahan.
Sempitnya medan perang juga mengakibatkan orang Inggris terkendala dalam melakukan manuver.
Baca Juga:Hidup Ala La Sape, Rela Tak Makan dan Berutang Demi Pakai Baju Merek Ternama
Orang Boudicca tidak punya pilihan selain mundur.
Namun, mereka begitu yakin akan kemenangan sehingga meminta keluarga mereka untuk datang dan menonton dari gerobak yang mengelilingi lapangan.
Ini adalah kesalahan besar, karena gerobak ini nantinya akan menjadi penghalang rute pelarian mereka.
Kemudian ironisnya, sekitar 80 ribu prajurit dan penonton mereka tewas.
Baca Juga:Inilah 10 Foto yang Menunjukkan 'Penampakan' Sesungguhnya, Tanpa Rekayasa!
Menurut Tacitus, hanya 400 orang Roma yang mati dalam pertempuran hari itu.
Meski begitu, keakuratan angka-angka ini telah dipertanyakan.
Untuk membalas dendam, orang-orang Romawi mengeksekusi Iceni dan sekutu mereka atau menjadikan mereka budak.
Tanah mereka diambil alih oleh militer, keluarga kehilangan tanah air turun temurun mereka dan pemberontakan besar telah berakhir.
Baca Juga:Kahiyang Ayu Melahirkan: Yuk Kenali Baby Blues Syndrome, Tangis Sedih Ibu Setelah Melahirkan
Hasil akhirnya militer Romawi justru membangun basis yang kuat di Inggris.
Tidak diketahui persis apa yang terjadi pada Boudicca setelah perang.
Sebagian orang mengatakan bahwa ia melarikan diri bersama putri-putrinya dan akhirnya meninggal karena minum dari cawan beracun.
Sementara, Cassius Dio menulis bahwa dia jatuh sakit dan meninggal untuk kemudian diberi acara pemakaman mewah.
Baca Juga:Libatkan Anak Sebagai Tumbal, Seperti Inilah Proses Ritual Pengorbanan di Suku Aztec
Warisan Boudicca
Kisah Boudicca hampir terlupakan sampai sejarawan Tacitus menuliskannya pada 1360.
Hal ini menyebabkan meningginya minat publik terhadap kisah ratu Celtic yang pemberani itu.
Nama Boudicca pun menjadi populer dan penyair-penyair era Victoria menuliskan ebuah puisi, "Boadicea."
Bahkan beberapa kapal dinamai dengan namanya.
Sejak itu Boudicca tetap menjadi simbol budaya yang penting di Inggris.
Hingga didirikan patungnya yang selesai dibuat tahun 1905 di samping Jembatan Westminster dan Gedung Parlemen.
Baca Juga:Sanggupkah 'Gigi Naga' Ini Perlambat Pergerakan Tank Besar pada PD I?