Raja Juli menambahkan, gaya tersebut sangat pas dengan suasana pertemuan mereka dengan Presiden Jokowi yang juga santai, hangat serta penuh canda dan tawa.
Baca juga: Inilah Mimpi Buruk Para Ladyboy Thailand, Diminta Ikut Wajib Militer Bareng Tentara Pria!
Meski, hal yang dibincangkan adalah hal yang penting.
"Ini bagian dari politik muda, politik rileks. Selama ini kan orang melihat politik itu mukanya masam, cemberut, tegang, kaku, formal. Koalisi Pak Jokowi, tidak begitu, sangatlah membahagiakan," ujar dia kepada wartawan, seusai pertemuan.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Jhonny G Platte.
"Gaya kami ini ya menandakan suatu suasana lingkungan di mana penuh keakraban dalam suasana yang tidak formil, bisa berdiskusi hal-hal yang substansif dan penting," ujar dia.
Namun, ia membantah pemilihan gaya berpakaian yang jauh dari kesan formal itu sekaligus untuk menyindir pertemuan koalisi Prabowo Subianto cs yang terkesan sangat formal lantaran selalu mengenakan kemeja batik dalam pertemuan-pertemuannya.
"Enggak ada nyindir-nyindir. Silahkan anda lihat gesture-nya saja lah ya. Pada saat kita memberikan konferensi pers dengan wajah yang tegang, setidaknya itu menjadi referensi dan situasi yang ada di belakang atau di dalamnya," ujar Platte.
Diketahui, pertemuan Presiden Jokowi dengan sembilan orang sekjen yang berasal dari parpol pendukungnya, Selasa kemarin, dilaksanakan di dua tempat.
Awalnya, pertemuan itu dilaksanakan di ruang kerja Jokowi di Istana Presiden Bogor.
Selepas maghrib, Jokowi pun mengajak para sekjen untuk santap malam di Grand Garden Resto, Kebun Raya Bogor.
Di tengah cuaca Bogor yang usai diguyur hujan, Jokowi dan para sekjen menyantap sejumlah menu lezat, yakni nasi goreng pete, beef teriyaki, chicken katsu, crispy calamary dan capcay sea food. Tawa dan canda hinggap di sela-sela santap malam tersebut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR