Panduan Lengkap Memulai atau Mengembangkan Usaha Melalui Pendanaan Modal Ventura

Bramantyo Indirawan
,
Moh Habib Asyhad

Tim Redaksi

Setelah mengetahui semua informasi termasuk syarat dan cara mengajukan dana ke VC maka peluang pun semakin terbuka lebar bagi yang ingin memulai atau mengembangkan sebuah bisnis.
Setelah mengetahui semua informasi termasuk syarat dan cara mengajukan dana ke VC maka peluang pun semakin terbuka lebar bagi yang ingin memulai atau mengembangkan sebuah bisnis.

Intisari-Online.com – Kata startup dalam dunia bisnis telah merajalela di dunia termasuk Indonesia. Beragam perusahaan baru yang terlibat dalam beragam bidang seperti belanja daring dan transportasi daring mengklaim diri mereka sendiri sebagai startup.

(Ingin Beli Smartphone Asus yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Sebenarnya startup bisa dibilang sama saja dengan bisnis lainnya. Bedanya, mayoritas dari perusahaan yang mengklaim dirinya sebagai startup mendapatkan suntikan dana tinggi dari Venture Capitalist (VC) alis modal ventura. Tentu saja kita bisa memanfaatkan pendanaan ini apabila memiliki atau sedang menjalankan sebuah perusahaan.

Startup bisa dikatakan sebagai perusahaan yang dibentuk untuk tumbuh dengan cepat. Paul Graham sebagai ilmuwan komputer sekaligus pengusaha asal Inggris sendiri mengatakan bahwa startup tidak harus terpaku pada teknologi.

Bahkan ia mengatakan tidak perlu menggunakan pendanaan dari VC. Akan tetapi tren yang kerap terjadi apabila ingin mengembangkan perusahaan dengan cepat adalah menggunakan VC.

Pada akhirnya menurut Graham hal paling penting dalam startup adalah “pertumbuhan” yang dapat dilanjutkan dengan “kesuksesan” lainnya dalam sebuah perusahaan.

Dalam persaingan yang saling mengadu ide bisnis, Venture Capitalist atau VC hadir sebagai salah satu pemodal terbaik yang akan mendorong hingga merealisasikan perusahaan startup kita. Modal itu sendiri disebut sebagai Venture Capital.

Melisa Irene (23) sebagai Associate East Ventures mengatakan bahwa VC adalah institusi atau perusahaan yang mengumpulkan pendanaan dari sejumlah investor lain untuk diberikan pada perusahaan startup. Sebagai gantinya VC akan mendapatkan ekuitas atau bagian dari saham kepemilikan perusahaan berpotensial yang didanai.

(Salut! Meski Hanya Pemulung, Mbah Sadiyo Rela Menambal Jalan Bolong dengan Tenaga dan Modal Sendiri)

Pendanaan VC sendiri berasal dari investor, biasanya berupa orang-orang kaya, perusahaan keluarga, perusahaan asuransi, dana pensiun, atau dana mengendap (endowment). Mereka disebut sebagai Limited Partner (LP) yang memberikan uang mereka ke VC.

Sedangkan General Partner (GP) menjadi pihak dari VC yang menjalankan dan mengawasi investasi LP. Mereka menentukan jumlah pendanaan, di startup mana ia ingin berinvestasi, dan menghasilkan sebuah memorandum penawaran.

Mendapatkan modal VC

Asalkan kita memiliki rencana bisnis yang jelas dan lengkap maka pendanaan dapat diberikan oleh VC.

Melisa mengatakan bahwa beberapa VC dapat memberikan dana walaupun bisnis kita belum memiliki demonstrasi produk atau proyek awal. Asalkan kita memiliki rencana bisnis yang jelas dan lengkap maka pendanaan dapat diberikan.

Kita harus memiliki detail-detail seperti deskripsi produk, manajemen, dan jumlah serta alokasi dana. Setelah itu semua telah jelas dan dipresentasikan dengan baik maka seed funding bisa kita peroleh dari VC.

Contohnya adalah perusahaan Traveloka yang berhasil mendapatkan pendanaan seed funding dari East Ventures. Tanpa pilot project, startup yang menyediakan jasa pembelian tiket pesawat dan hotel ini berhasil mendapatkan pendanaan awal di tahun 2012.

Bisnis kita juga bisa didanai VC walaupun telah berkembang dan memiliki modal, misalnya dari angel investor yang biasanya. Akan tetapi kita harus naik dari seed funding ke tahap selanjutnya dengan mengambil pendanaan seri A yang disediakan oleh VC.

(Empat Pertanyaan yang Harus Dijawab Sebelum Mendirikan Bisnis 'Startup')

Semakin tinggi pendanaan yang dibutuhkan startup oleh VC, semakin tinggi juga alfabetnya. Seperti contoh seri A biasa memberikan bisnis kita dana sebesar Rp10 miliar hingga Rp33 miliar, sedangkan pendanaan di seri B berjumlah Rp22 miliar hingga Rp80 miliar.

Saat perusahaan sudah berkembang, misalnya ke pendanaan seri A, tentunya saham juga telah dibagi-bagi ke berbagai pihak. Kita dan para penemu startup membagi ke angel investor, VC, dan option pool atau karyawan ahli yang berhasil membantu kesuksesan perusahaan.

Startup akan mendapatkan uang dari VC sesuai kebutuhannya, dengan itu mereka bisa bekerja. Sedangkan VC mendapatkan pengembalian investasinya di kemudian hari setelah perusahaan yang diberikan modal melakukan exit dengan dua cara.

“Saat startup yang didanai oleh VC dibeli atau di akusisi perusahaan lain, maka kita akan untung dengan kepemilikan saham yang bisa dijual” jelas Melisa. Selain itu, VC bisa juga bisa menghasilkan uang apabila startup pilihan mereka melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan membuka sahamnya agar dapat dibeli siapa saja.

Langkah tepat sebuah perusahaan startup

Semua dimulai dengan ide

Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan sebuah perusahaan yang mendapatkan pendanaan VC, berikut adalah langkah-langkah jitu beserta contoh saham yang dapat mempermudah kita.

1. Pematangan ide

Para penemu membuat startup yang diinginkan, apabila hanya dua orang berarti sahamnya juga dibagi menjadi dua. Contoh pembagian saham: Penemu 1: 50% Penemu 2: 50%

2. Seed round

Dalam tahap awal ini kita akan meluncurkan startup dan bisa meminta bantuan investasi dari angel investor seperti teman atau keluarga. Berikan saham pada option pool untuk pekerja ahli apabila mereka dapat membantu perusahaan kita berkembang lebih baik.

Kita juga bisa meminta modal dari VC yang bisa memberikan pendanaan awal. Akan tetapi dalam contoh ini pendanaan VC baru diberikan setelah perusahaan berkembang atau setara dengan pendanaan seri A.

Contoh pembagian saham: Penemu 1: 35% Penemu 2: 35% Angel investor: 15% Option pool: 15%

(Trik Sukses Berbisnis Start-Up Lintas Negara)

3. Pendanaan seri A

Setelah perusahaan berhasil meluncur dan membuktikan kepada pasar bahwa produknya bekerja, lakukan pendanaan tahap selanjutnya melalui VC.

Apabila masih ingin berkembang lakukan pendanaan selanjutnya seperti B dengan pola yang sama tetapi uang yang lebih banyak. Seed round menunjukkan potensi proyek, pendanaan seri A menguji bahwa proyek startup kita bekerja, dan pendanaan seterusnya seperti seri B berupa ekspansi dari segala potensi yang dimiliki.

Contoh pembagian saham: Penemu 1: 21% Penemu 2: 21% Option pool: 13% Angel investor: 10% VC: 35%

4. Exit

Setelah startup dianggap besar, sukses, dan menghasilkan uang banyak, kita bisa masuk ke pasar saham dan menjadi IPO. Perusahaan lainnya juga akan memberikan penawaran untuk mengakusisi dan mengambil semua saham.

Contoh pembagian saham: Penemu 1: 19% Penemu 2: 19% Option pool: 12% Angel investor: 9% VC: 32% Publik: 9%

Setelah mengetahui semua informasi termasuk syarat dan cara mengajukan dana ke VC maka peluang pun semakin terbuka lebar bagi yang ingin memulai atau mengembangkan sebuah bisnis.