Advertorial
Intisari-Online.com - Pada tanggal 6 Juli 1973, Newport Beach di California mencari seorang gadis berusia 11 tahun bernama Linda O'Keefe yang hilang.
Pencarian intens dilakukan hingga beranjut sepanjang malam.
Keesokan harinya, tubuh siswi malang itu ditemukan tak bernyawa di parit yang berjarak hanya beberapa mil dari rumahnya.
Meskipun telah 45 tahun penyelidikan itu dilakukan, polisi Newport Beach tidak pernah berhasil menangkap pelaku pembunuhan Linda.
Baca Juga:Terungkap Sudah, Inilah Maksud Baik Iis Dahlia 'Usir' Waode Sofia Saat Audisi KDI
Kasus itu menjadi sulit, namun para penyelidik tidak pernah putus asa bahwa suatu hari mereka akan berhasil melacak pelakunya.
Sekarang, berkat teknlogi modern, penyelidikan kembali terbuka dan ada harapan bahwa pembunuh Linda akan dibawa ke pengadilan.
Untuk membantu polisi dalam memecahkan kasus ini, mereka mengunggah beberapa tulisan di Twitter tentang #LindasStory.
Ini adalah sebuah kisah yang mengerikan, tetapi dengan membagikan kisah Linda ke media sosial, mereka berharap hal itu bisa membantu menemukan pembunuh Linda yang masih tetap bebas setelah 45 tahun.
Unggahan #LindasStory itu telah menyebar kepada ribuan orang di seluruh dunia.
Banyak di antara pengguna yang mencoba untuk membantu mereka memecahkan kasus dingin yang mengerikan itu.
Kasus Linda memiliki banyak petunjuk yang perlu disatukan untuk membentuk informasi yang jelas.
Baca Juga:Survei: Hampir 70% Generasi Millennial Menyesal Telah Membeli Rumah, Berikut 3 Alasannya
Cerita bermula pada hari Linda menghilang dengan mengenakan jaket ski hijau.
Dia mengenakan jaket ini saat mayatnya ditemukan.
Polisi berharap bahwa seseorang mungkin ingat pernah melihat Linda mengenakan jaket hijau bersama pria yang mereka yakini bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Baca Juga:Anda Pengguna Medsos Aktif? Hati-hati, Gangguan ADHD Sedang Mengintai
Sebelum meninggalkan sekolah, Linda mengunjungi Richard's Market di mana dia membeli permen karet sebelum kembali ke sekolah untuk mengikuti pelajaran sore.
Pada tahun 1970-an, tentu tidak ada yang mengkhawatirkan jika seorang anak berusia 11 tahun pergi sendirian.
Linda terlihat sangat murung di bulan-bulan sebelum pembunuhannya.
Hal itu membuat orang tuanya percaya bahwa awal hilangnya Linda mungkin karena melarikan diri.
Baca Juga:Kisah Raja Shaka Zulu, 'Napoleon dari Afrika' yang Tersohor Gila, Kejam dan Haus Darah
Tetapi, kenyataannya Linda tidak melarikan diri.
Dia sedang dalam perjalanan pulang, tapi sayangnya tidak pernah mencapai rumah.
Sebuah van berwarna toska menjadi bagian penting dalam penyelidikan polisi, namun van tersebut tidak memberikan petunjuk apa pun.
Tentu, saat ini orang akan mengira bahwa kendaraan seperti itu akan menarik perhatian, namun pada tahun 1973, kendaraan berwarna cerah adalah hal yang umum.
Saat Linda tidak juga muncul di rumah, ibu Linda mulai panik dan berharap Linda hanya melarikan diri, sehingga akan segera kembali seiring waktu.
Polisi mulai mencari Linda secara intensif, mereka berharap akan mengembalikan gadis kecil itu kepada keluarganya.
Namun, malam itu polisi tidak dapat menemukan keberadaan Linda.
Penemuan mayat Linda keesokan harinya membenamkan harapan semua orang untuk menemukan Linda dalam keadaan yang baik.
Diyakini Linda meninggal sekitar jam 12 malam pada tanggal 6 Juli.
Wanita yang tinggal di dekat tempat pembunuhan mengatakan bahwa dia mendengar teriakan perempuan pada pukul 11 malam.
Pembunuh itu berhasil lolos dari tempat kejadian dan bebas hingga 45 tahun kemudian.
Adanya teknologi DNA modern memberikan harapan baru kepada polisiNewport Beach.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa kasus yang sulit dipecahkan telah berhasil diselesaikan berkat teknologi baru ini.
Polisi berharap dengan diunggahnya kasus Linda ke media sosial, pembunuh yang selama ini berkeliaran di antara masyarakat dapat segera diadili.