Tak Perlu Khawatir Tertipu 'Barang Ilegal' Saat Membeli Ponsel, dengan Aplikasi Ini Kita Bisa Mengeceknya

Intisari-online.com - Pasti pernah dong merasa khawatir tentang ponsel yang baru dibeli?

Misalnya khawatir kalau ternyata ponsel yang sudah dibeli tidak resmi.

Pemerintah sepertinya memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini.

Belum lama, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merilis sebuah aplikasi yang dapat mengecek sertifikasi sebuah ponsel.

Baca Juga :Berita Palsu Sebabkan Kematian dan Bangkitnya Virus Berbahaya, WhatsApp Luncurkan Fitur Baru untuk Menangkalnya

Baca Juga :Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang

Namanya adalah Sirani.

Melalui Sirani, pengguna bisa melihat apakah ponsel miliknya dijual lewat jalur resmi atau tidak.

Tujuan diluncurkannya Sirani adalah ntuk mendukung perizinan online terpadu yang diresimikan pemerintah beberapa waktu lalu.

Menggunakan Sirani, masyarakat pengguna ponsel dapat mengakses beberapa informasi penting.

Baca Juga :Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'

Misalnya, informasi tentang daftar sertifikat, informasi sertifikasi, balai uji, hingga tarif sertifikasi perangkat telekomunikasi.

Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika, Ditjen SDPPI, Mochamad Hadiyana mengungkap bahwa aplikasi yang sangat berguna ini bisa diunduh melalui Google Play Store.

Sayang, sejauh ini aplikasi ini hanya bisa digunakan di smartphone berbasis Android.

Baca Juga :Meski Canggih dan Punya Spesifikasi 'Dewa', 5 Ponsel Ini Terlupakan Hingga Akhirnya Diobral di Indonesia

Sementara untuk smartphone berbasis iOS seperti iPhone dan iPad, masih harus menunggu.

Sebab, Kominfo tidak memberikan penjelasan lebih lanjut apakah aplikasi ini akan segera hadir di iOS atau tidak.

Semoga Kominfo segera mempertimbangkan hadinya Sirani untuk iOS juga ya. (Anggerhana Deni Rahmawati/Nextren)

Artikel Ini Pernah Tayang di Nextren.Grid.ID dengan Judul "Pakai 'Sirani', Kini Tak Akan Tertipu Ponsel 'Black Market' Lagi."

Artikel Terkait