Namun pertandingan tersebut mendadak pecah menjadi pemicu perang hanya dalam 10 menit setelah kekerasan meningkat.
Ketika invasi para suporter tak tertahankan, Boban melihat seorang polisi mencoba mencegah hooligan Kroasia menyerang penggemar Red Star.
Baca Juga : Modric, Perisic, Hingga Mandzukic, Banyak Pemain Kroasia Berakhiran 'IC', Ternyata Alasannya Sesederhana Ini
Berlai kencang dengan nasionalisme tinggi, Boban menendang polisi dan meluncurkan lutut kanannya ke wajah aparat.
Setelah pertempuran berlangsung selama lebih dari satu jam, stadion itu akhirnya dibakar dan adegan-adegan mengerikan yang mengguncang dunia pun tampak di depan mata.
"Para hooligan dari Belgrad merusak stadion kami. Polisi pada saat itu, yang benar-benar polisi rezim, sama sekali tidak menanggapi," kata Boban dalam film dokumenter Vuk Janic.
Hal itu menunjukkan nasionalisme dan patriotisme seorang Boban yang dianggap lebih dari sekedar pemain sepak bola.
Baca Juga : Jadwal Siaran Langsung Final Piala Dunia 2018, Perancis vs Kroasia
Boban sangat berpengaruh, baik sebagai kapten Dinamo Zagreb maupun dalam perjuangan Kroasia.
Setelah kekacauan itu, polisi tidak melakukan apa pun untuk menghentikan kekacauan, hingga perang kemerdekaan Kroasia dimulai.
Salah satu dalang di balik insiden tersebut adalah Zelijko Raznatovic, yang lebih dikenal sebagai Arkan.
Ia adalah seorang paramiliter, yang kemudian ditetapkan sebagai penjahat perang, yang menjadi panglima terkenal para penggemar sepak bola Red Star yang terkenal sebagai Delije.
Source | : | Thesefootballtimes |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR